MotoGP, Nusantara Media - Pembalap muda Pedro Acosta dari tim KTM secara terbuka mendukung rekan setimnya, Pol Espargaro, untuk kembali menduduki kursi penuh waktu di kelas MotoGP mulai musim 2026. Pernyataan ini disampaikan Acosta usai musim 2025 yang gemilang, di mana Espargaro tampil impresif sebagai wildcard pengganti cedera Maverick Viñales. Perkembangan terkini per 10 Desember 2025 menegaskan performa Espargaro, dengan empat finis top-10 dari lima balapan, memicu diskusi luas di paddock Portimao.

Karier Pol Espargaro di MotoGP telah penuh liku-liku sejak debutnya pada 2014 bersama Tech3 Yamaha sebagai juara Moto2 bertahan. Ia sempat meraih delapan podium dan dua pole position selama tiga musim di KTM (2017-2020), termasuk pole perdana KTM di Styrian GP. Namun, kecelakaan serius di Portimao 2023 yang merusak rahang, punggung, dan paru-parunya mengubah arah karier. Absen hingga paruh kedua musim itu, hasil buruk pasca-kembali membuatnya digantikan Acosta di Tech3 untuk 2024. Selain itu, transisi ke peran tester KTM justru membuka babak baru, di mana ia berkontribusi pada pengembangan RC16 sambil memulihkan kebugaran.

Pada 2025, Espargaro tampil sebagai wildcard di lima seri, menggantikan Viñales yang cedera berulang. Ia finis top-10 di empat balapan, termasuk P8 di Phillip Island dan P9 di Sepang, serta lolos langsung ke Q2 di tiga trek. Prestasi ini kontras dengan musim reguler 2023-nya yang hanya sekali top-10. Di sisi lain, Acosta sendiri menyelesaikan musim di posisi keempat klasemen dengan 307 poin, meraih lima podium tanpa kemenangan—hanya dua poin di belakang Brad Binder. Performa ini menunjukkan kemajuan KTM, meski masih tertinggal dari dominasi Ducati.

“Ada orang-orang yang seharusnya mempertimbangkan untuk menjadikan Pol sebagai pembalap permanen di kejuaraan lagi,” ujar Pedro Acosta dalam wawancara pasca-balapan Portimao pada 9 Desember 2025. “Saya merekomendasikan dia kepada siapa pun di kejuaraan. Tahun ini, dia datang ke beberapa balapan, hampir selalu lolos Q2, dan jika tidak crash karena terlalu panas di Malaysia, dia akan selalu top-10 di race. Pol datang tanpa tekanan; dia menikmati balapan. Di Australia, itu sangat membantu saya riding di belakangnya.”

Kutipan Acosta menyoroti nilai Espargaro sebagai aset tim. “Dia sangat terbuka untuk bekerja dan membantu pabrik. Selalu bagus punya pembalap seperti itu. Dia riding mirip saya, agresif dengan ban depan, dan bagus bagi saya dapat data dari orang berpengalaman yang cepat.” Selain itu, saudara Espargaro, Aleix yang pensiun dari Aprilia akhir 2024, menyebut Pol menolak tawaran World Superbike 2026 demi tetap di MotoGP sebagai tester KTM—keputusan yang Aleix anggap tepat.

 

Analisis mendalam mengungkap dinamika ketat di grid MotoGP 2026, di mana regulasi baru mesin 850cc dan aerodinamika akan mengubah lanskap kompetisi. Espargaro, usia 34 tahun, membawa pengalaman berharga bagi KTM yang finis ketiga di konstruktor 2025 tapi kesulitan menang. Bagi Acosta, dukungan ini bukan sekadar solidaritas; data Espargaro membantu mengatasi kelemahan RC16 di tikungan cepat, mirip kontribusi Dani Pedrosa. Di sisi lain, perbandingan dengan junior seperti Acosta—yang disebut Espargaro sebagai “talenta supernatural”—menekankan urgensi KTM merekrut veteran untuk stabilitas. Dampaknya? Kembali ke kursi penuh bisa tingkatkan moral tim, terutama dengan rumor Viñales rentan cedera lagi. Namun, tantangan usia dan prioritas talenta muda seperti Acosta mungkin membatasi peluangnya di KTM, mendorong opsi ke tim satelit seperti Pramac atau Gresini.

Lebih luas, sentimen publik di platform X menunjukkan dukungan kuat dari penggemar Spanyol, dengan postingan terbaru memuji “api semangat” Espargaro yang “layak grid permanen”. Ini mencerminkan narasi MotoGP sebagai arena di mana pengalaman bertemu bakat muda, serupa kasus Aleix Espargaro yang pensiun di puncak. Bagi KTM, yang menguji prototipe 850cc pertama di Jerez baru-baru ini, integrasi Espargaro bisa jadi kunci adaptasi regulasi 2027.

Secara keseluruhan, dukungan Acosta bagi Espargaro menandai momen refleksi di akhir musim 2025 yang kompetitif. Dengan lima wildcard sukses, Espargaro membuktikan ia masih kompetitif, berpotensi berkontribusi pada gelombang kedua KTM di 2026. Ke depan, keputusan tim akan menentukan apakah pengalaman 170 startnya kembali bersinar di grid utama, atau tetap di belakang layar sebagai tester. Simak update selengkapnya hanya di Nusantara Media.