Olahraga, Nusantara Media - Spekulasi masa depan Marc Marquez di MotoGP semakin memanas menjelang era regulasi baru 2027. Manajer senior Carlo Pernat menyatakan bahwa juara dunia 2025 itu tidak akan berpikir dua kali jika Honda memberikan tawaran, asalkan motor kompetitif dijamin.
Selain itu, Pernat menekankan bahwa Honda tetap berada di hati Marquez meskipun pembalap Spanyol tersebut baru saja meraih gelar ketujuh bersama Ducati.
Marquez memulai karier kelas premier pada 2013 bersama Honda. Ia menghabiskan 11 musim penuh prestasi, meraih enam gelar juara dunia.
Akibatnya, ikatan emosional keduanya sangat kuat. Namun, performa motor RC213V yang menurun memaksa Marquez meninggalkan tim pada akhir 2023 untuk bergabung dengan Gresini Ducati.
Kepindahan tersebut terbukti sukses. Dalam dua musim bersama Ducati, Marquez mencetak 14 kemenangan grand prix dan dominasi pada MotoGP 2025, meskipun absen di beberapa balapan akhir akibat cedera.
Di sisi lain, Honda menunjukkan kemajuan signifikan selama ketidakhadiran Marquez. Pabrikan Jepang itu memanfaatkan konsesi regulasi, meraih satu kemenangan di balapan basah serta beberapa podium di kondisi kering pada 2025.
Manajer senior MotoGP Carlo Pernat menyatakan:
"Jika Honda terus berkembang secara teknis, saya pikir Jepang akan menawarkan sesuatu, dan Marc Marquez tidak akan berpikir dua kali jika mereka menjamin motor yang kompetitif."
Pernyataan tersebut disampaikan Pernat dalam wawancara dengan media Italia pada Desember 2025. Ia juga menyebut bahwa tim principal Honda Alberto Puig akan melakukan segala cara untuk membawa Marquez kembali.
Selain itu, Pernat menilai reuni ini akan menjadi narasi menarik bagi Liberty Media sebagai pemilik baru MotoGP.
Marc Marquez sendiri pernah menyatakan pada Oktober 2025:
"Saya memiliki mentalitas yang sama: jika Anda cepat dan Anda bahagia, dan Anda tersenyum di satu tempat, jangan pindah. Mari kita lihat. Anda tidak pernah tahu, karena olahraga berubah dari hari ke hari."
Pernyataan itu menunjukkan sikap terbuka Marquez terhadap kemungkinan perubahan, meskipun saat ini fokusnya sepenuhnya pada Ducati.
Analisis mendalam mengungkap bahwa faktor kunci reuni potensial adalah daya saing motor Honda di era 850cc dan ban Pirelli mulai 2027. Kemajuan Honda pada 2025-2026 menjadi bukti bahwa pabrikan tersebut mampu bangkit tanpa tekanan langsung dari Marquez.
Bandingkan dengan situasi 2023, di mana frustrasi atas kurangnya perkembangan memaksa perpisahan emosional. Kini, dengan konsesi yang membantu akselerasi pengembangan, Honda berpotensi menjadi opsi menarik bagi pembalap top.
Akibatnya, silly season 2027 diprediksi menjadi yang paling ramai, dengan mayoritas kontrak pembalap habis pada 2026.
Ke depan, keputusan Marquez akan bergantung pada performa tes pra-musim 2026 serta tawaran konkret dari berbagai pabrikan. Meskipun Ducati tetap favorit, pintu kembali ke Honda tidak tertutup sepenuhnya jika syarat kompetitif terpenuhi.
Harapan akan persaingan lebih seimbang di MotoGP semakin tinggi berkat dinamika ini.
Simak update selengkapnya hanya di Nusantara Media.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!