Formula 1, Nusantara Media - Lando Norris, pembalap McLaren yang baru saja dinobatkan sebagai juara dunia Formula 1 musim 2025, telah mengonfirmasi penggunaan nomor 1 pada mobilnya mulai 2026. Keputusan ini menandai akhir dominasi nomor tersebut oleh Max Verstappen dari Red Bull Racing, setelah Norris mengalahkan sang rival dengan selisih hanya dua poin di Abu Dhabi.

Kemenangan Norris di klasemen pembalap 2025, dengan total 423 poin, tidak hanya mengakhiri empat tahun kekuasaan Verstappen, tetapi juga membuka babak baru bagi McLaren F1 Team. Selain itu, Oscar Piastri, rekan setimnya, finis ketiga di klasemen dengan 410 poin, menegaskan kekuatan duo McLaren di tengah persaingan ketat. Analisis lebih dalam menunjukkan bahwa keputusan ini bukan sekadar simbolis, melainkan strategi untuk memperkuat identitas tim di era regulasi baru 2026.

Keputusan Norris untuk meninggalkan nomor 4, yang telah menjadi bagian dari identitasnya sejak debut 2019, mencerminkan kepercayaan diri pasca-kemenangan. "Ini tradisi, dan tim saya akan lebih bahagia daripada saya," ujar Norris dalam wawancara pasca-balapan Abu Dhabi, seperti dilaporkan oleh Sky Sports. Namun, langkah ini juga mengingatkan pada penolakan Lewis Hamilton terhadap nomor 1 selama era juaranya di Mercedes AMG F1, di mana ia mempertahankan nomor 44 untuk alasan personal. Berbeda dengan Hamilton, Norris memilih nomor 1 untuk menghormati kontribusi kru pit McLaren pit crew, yang mendukungnya melewati tantangan internal dengan Piastri.

Dari perspektif strategis, perubahan ini dapat memengaruhi dinamika Red Bull Racing di bawah prinsipal Christian Horner. Verstappen, yang kini harus memilih nomor baru—mungkin kembali ke 33—dihadapkan pada tekanan tambahan setelah finis kedua. Data klasemen menunjukkan Verstappen memenangkan delapan grand prix, satu lebih banyak dari Norris, tetapi konsistensi McLaren di sirkuit seperti Qatar dan Las Vegas menjadi penentu. Analisis lebih lanjut mengindikasikan bahwa regulasi 2026, dengan mobil lebih ramah lingkungan, akan menguji adaptasi Norris sebagai juara bertahan.

Lebih jauh, dampak pada rival seperti Scuderia Ferrari tidak bisa diabaikan. Charles Leclerc, finis keempat dengan 242 poin, harus meningkatkan performa untuk mengejar McLaren yang kini dominan. Sementara itu, peran insinyur seperti Andrea Stella dari McLaren menjadi kunci dalam mengoptimalkan mobil 2026. Prospek masa depan menjanjikan, dengan Norris berpotensi memperpanjang gelar jika tim mempertahankan kecepatan lap rata-rata di atas 1:25 menit seperti di Abu Dhabi.

Secara keseluruhan, pilihan nomor 1 Norris bukan hanya transisi, melainkan pernyataan ambisi. Dengan dukungan Pirelli untuk tes ban awal 2026, ia siap memasuki era baru. Nusantara Media akan terus mengikuti perkembangan ini.

Untuk pembaruan lebih lanjut, kunjungi Nusantara Media.