Banten, Nusantara Media – Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, menyuarakan keresahan nelayan akibat tumpahan batu bara dari kapal tongkang PT Trans Logistik Perkasa pada 2 Desember 2024. Insiden ini merusak ekosistem laut dan mengancam mata pencaharian nelayan Desa Teluk dan Desa Cigondang.
Tumpahan 7.400 ton batu bara di Teluk Cigondang berdampak pada 35 perahu nelayan Desa Teluk dan 15 perahu Desa Cigondang. HNSI menilai proses kompensasi kurang transparan dan minim melibatkan nelayan. Mereka menuntut PT Trans Logistik Perkasa menyampaikan data kompensasi, termasuk metode dan parameter perhitungan, secara jelas.
Hingga 17 Agustus 2025, PT Trans Logistik Perkasa menyetujui kompensasi Rp 255 juta untuk nelayan Desa Cigondang melalui Forum Bersama (Forbes). Namun, nelayan Desa Teluk belum menerima kompensasi setara, sehingga memicu ketegangan. HNSI juga meminta klarifikasi mengenai jarak tumpahan hanya 2,3 km dari pantai, yang memperparah kerusakan lingkungan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua HNSI, Taryudi, bersama organisasi dan nelayan setempat, mendesak pemerintah dan pihak terkait memastikan kompensasi adil segera terealisasi. Insiden ini menjadi perhatian nasional karena dampak lingkungan dan sosial yang signifikan.
Penulis : AA Suryana
Editor : Admin