Banten, Nusantara Media – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali merilis laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau untuk periode 12 Desember 2025 pukul 00.00–24.00 WIB. Gunung api setinggi 157 mdpl di Selat Sunda, Lampung Selatan ini masih bertahan pada Level II (Waspada).
Sepanjang hari kemarin, seismograf mencatat 1 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 6 mm dan durasi 15 detik, serta 2 kali gempa tektonik jauh berdurasi sangat panjang (294–913 detik). Tremor menerus (microtremor) terus terekam dengan amplitudo dominan 2 mm (rentang 1–5 mm),
Secara visual, gunung api terlihat jelas hingga berkabut. Asap kawah nihil teramati, menunjukkan belum ada tekanan signifikan yang mendorong material ke permukaan dalam 24 jam terakhir. Kondisi cuaca di sekitar gunung bervariasi antara cerah, berawan, hingga mendung dengan suhu 26,2–29,4 °C dan kelembaban tinggi 78–93 %. Ombak laut di Selat Sunda dilaporkan tenang.
PVMBG melalui penyusun laporan Agastya Rajendra dan Deny Mardiono, A.Md., kembali menegaskan larangan mendekati kawah aktif dalam radius 2 km.
“Meskipun belum ada letusan efusif atau erupsi eksplosif besar dalam sepekan terakhir, aktivitas kegempaan vulkanik dangkal dan tremor menerus menunjukkan proses suplai magma masih berlangsung. Masyarakat, wisatawan, dan nelayan diminta tetap waspada dan tidak memasuki zona larangan 2 km dari kawah,
" demikian bunyi rekomendasi resmi.
Gunung Anak Krakatau telah berada pada Level II (Waspada) sejak 2022 dengan fluktuasi aktivitas yang cukup sering. Peningkatan ke Level III (Siaga) akan diumumkan jika terjadi peningkatan signifikan berupa letusan abu/explosive, guguran lava, atau lonjakan kegempaan yang lebih intens.
Masyarakat diimbau terus memantau informasi resmi dari PVMBG melalui situs magma.esdm.go.id atau aplikasi Magma Indonesia.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!