Pandeglang, Nusantara Media – Warga Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengeluhkan pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Patia. Seorang warga bernama Sabda menceritakan pengalaman tidak menyenangkan saat mendampingi anaknya berobat pada Selasa, 21 Oktober 2025.
Sabda menjelaskan bahwa istrinya, SY, mendaftarkan dua anak mereka untuk berobat menggunakan Kartu Keluarga seperti biasa. Namun, petugas pendaftaran meminta SY membayar Rp24.000 untuk pelayanan kesehatan.
“Biasanya kami tidak bayar karena pakai BPJS. Saya penasaran dan tanya suami apakah BPJS kami masih aktif,” kata SY kepada media.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sabda langsung memeriksa status BPJS keluarganya melalui BPJS Kesehatan Care Center 165. Hasilnya, kartu BPJS mereka masih aktif. Ia meminta SY kembali bertanya kepada petugas BPJS di Puskesmas Patia untuk memastikan.
Sayangnya, petugas yang disebut sebagai bidan MRA merespons dengan nada tinggi dan terkesan memarahi SY. Sabda menyayangkan sikap tersebut.
“Istri saya hanya bertanya dengan sopan untuk memastikan status BPJS. Jika tidak aktif, saya siap mengurusnya. Tapi, petugas justru memarahi istri saya di depan umum,” ujar Sabda dengan kesal.
Ia menilai petugas tersebut lalai dan kurang teliti. Sabda kecewa karena petugas kesehatan seharusnya melayani dengan ramah, bukan membentak pasien.
Sabda menilai sikap petugas tidak mencerminkan pelayan masyarakat. Ia meminta Kepala UPT Puskesmas Patia, Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, dan Dinas Kesehatan Provinsi Banten membina bidan tersebut.
“Saya berencana mengirim surat audiensi ke Dinas Kesehatan Pandeglang dan Komisi IV DPRD Pandeglang untuk menindaklanjuti kasus ini,” tegas Sabda.
Ia berharap kejadian serupa tidak terulang. Petugas kesehatan harus bersikap sopan, sabar, dan melayani dengan hati.
Kepala UPT Puskesmas Patia, Nuraeni, mengaku sedang berada di rumah sakit saat dikonfirmasi. Ia menyarankan media menghubungi Bidan Koordinator, Lilis.
“Mohon maaf, saya sedang di rumah sakit. Hubungi Bu Lilis, bidan koordinator, untuk konfirmasi,” kata Nuraeni singkat.
Namun, hingga berita ini terbit, Lilis belum memberikan penjelasan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang, Hj. Eniyati, SKM., M.Kes, menegaskan bahwa petugas kesehatan tidak boleh bersikap arogan.
“Petugas harus melayani dengan hati, menghargai pasien, dan memberikan pelayanan cepat, tepat, serta berkualitas. Kami akan membina petugas tersebut secara serius,” ujar Eniyati melalui WhatsApp.
Kasus ini menyoroti perlunya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas. Masyarakat berharap pelayanan di Puskesmas Patia lebih humanis dan sesuai dengan semangat “melayani, bukan dilayani”.
Penulis : Redaksi