Tangerang, Nusantara Media – Warga di sekitar SMAN 3, SMAN 6, dan SMAN 10 Kota Tangerang Selatan terus melanjutkan aksi penyegelan terhadap akses masuk sekolah. Aksi ini menjadi simbol kekecewaan warga terhadap pemerintah yang dinilai tidak mampu menyelesaikan persoalan secara adil dan tuntas.
Ketua Umum BPI KPNPA RI, Rahmad Sukendar, angkat bicara dan mengeluarkan pernyataan keras terhadap Gubernur Banten. Ia menilai ketidakmampuan kepala daerah dalam menangani konflik ini sebagai bentuk kegagalan kepemimpinan.
“Kalau Gubernur Banten tidak mampu menyelesaikan masalah ini, lebih baik mundur saja. Seorang pemimpin di tanah jawara Banten seharusnya hadir dan mengakomodasi keluhan warga yang mencari keadilan. Bukan malah membiarkan masalah seperti ini berlarut-larut,” tegas Rahmad Sukendar. Senin (14/7/25)
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Rahmad menegaskan bahwa pendidikan adalah hak dasar yang harus dilindungi, dan konflik berkepanjangan ini justru merugikan masa depan anak-anak.
“Kalau saya yang menjadi gubernur, saya akan ambil langkah cepat dan terbaik. Duduk bersama masyarakat, dengarkan keluhan mereka, dan cari solusi yang adil bagi semua pihak. Jangan sampai rakyat merasa tidak punya pemimpin yang berpihak pada mereka,” tandasnya.
Hingga saat ini, belum ada langkah tegas dari Pemerintah Provinsi Banten untuk menyelesaikan konflik tersebut. Warga menegaskan akan terus menyegel sekolah hingga tuntutan mereka didengar dan dipenuhi.
Penulis : Redaksi