Operasi SAR Nelayan Casmito Dihentikan Sementara Akibat Cuaca Ekstrem di Selat Sunda

- Writer

Sabtu, 13 September 2025 - 18:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banten, Nusantara Media  –

Tim SAR menghentikan operasi pencarian dan pertolongan terhadap Casmito (50), nelayan asal Teluk Labuan, Pandeglang, Banten, yang diduga tenggelam setelah kapalnya tertabrak kapal batubara di perairan Selat Sunda. Penghentian pada hari kedua ini terjadi karena cuaca ekstrem, dengan gelombang tinggi dan angin kencang, mengancam keselamatan tim.

Rizki Dwianto, Kepala Seksi Operasi Pencarian Provinsi Banten, menjelaskan bahwa tim merencanakan operasi di tiga zona dengan luas total 34.000 km², menggunakan empat kapal patroli (nomor 1 hingga 4). Namun, kondisi iklim yang buruk memaksa tim menghentikan misi. “Kami mengutamakan keselamatan tim. Gelombang tinggi dan angin kencang membuat operasi terlalu berisiko,” ujar Rizki,

Nelayan setempat menyebut area ini sering menjadi lokasi penangkapan ikan bagi perahu kecil, meskipun berisiko tinggi akibat lalu lintas kapal besar.

Majid, nelayan asal Cilurah Carita, Pandeglang, berbagi pengalaman melaut selama puluhan tahun di Selat Sunda. Ia menjelaskan bahwa kapal 4 GT seperti milik Casmito biasanya beroperasi pada jarak 10-15 mil dari pantai, namun beberapa nelayan mengejar ikan hingga 20 mil, memasuki jalur internasional. “Tanker batubara sering melintas di utara, mulai 15 mil ke atas. Jika nelayan istirahat di tengah laut tanpa lampu menyala, itu sangat berbahaya, terutama malam hari,” kata Majid.

Majid menekankan pentingnya menjaga lampu kapal tetap menyala, bahkan saat beristirahat. “Saya selalu menyalakan lampu kapal saat melaut hingga 12-20 mil. Ini membantu mencegah kecelakaan, terutama di jalur sibuk,” ujarnya. Ia menduga kecelakaan Casmito terjadi karena lampu kapal mati atau pelanggaran aturan pelayaran di zona terlarang.

Baca Juga :  Hj. Irna Narulita Narulita, Wanita Pertama Pimpin PAN Banten

Cuaca ekstrem di perairan Banten terus menjadi tantangan bagi nelayan tradisional. Gelombang setinggi 2-3 meter dalam beberapa hari terakhir memaksa ratusan perahu merapat di dermaga Teluk Labuan. Keluarga Casmito kini menanti kabar dengan harapan operasi SAR dapat berlanjut secepatnya setelah cuaca membaik. Basarnas Banten menegaskan komitmen mereka untuk melanjutkan evakuasi, meskipun tantangan alam tetap menjadi kendala utama.

Penulis : AA

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kebakaran Mobil CNG di Living World Grand Wisata Bekasi Berhasil Petugas Padamkan
Kecelakaan Beruntun di Bekasi: Tumpahan Tanah Truk Picu Puluhan Motor Terjatuh di Jalan Kampung Serengseng
Tragis! Pegawai PLN Tewas Tersengat Listrik di Bumiayu, Keselamatan Kerja Kembali Disorot
DPW JPMI Banten Ajukan Surat Pemberitahuan Aksi Demonstrasi Terkait Proyek Jembatan Bermasalah
Pencurian Mobil di Jalan Turi Tambun Utara, Ibu Muda Histeris Gendong Bayi
Bupati Pandeglang Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H di Pesantren Al-Kallam
Wakil Bupati Pandeglang Buka Senam Sehat Cegah Osteoporosis
STAI Babunnajah Pandeglang Raih Capaian Penting dalam Akreditasi Program Studi

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 22:05 WIB

Kebakaran Mobil CNG di Living World Grand Wisata Bekasi Berhasil Petugas Padamkan

Minggu, 14 September 2025 - 17:16 WIB

Kecelakaan Beruntun di Bekasi: Tumpahan Tanah Truk Picu Puluhan Motor Terjatuh di Jalan Kampung Serengseng

Minggu, 14 September 2025 - 16:57 WIB

Tragis! Pegawai PLN Tewas Tersengat Listrik di Bumiayu, Keselamatan Kerja Kembali Disorot

Minggu, 14 September 2025 - 15:42 WIB

DPW JPMI Banten Ajukan Surat Pemberitahuan Aksi Demonstrasi Terkait Proyek Jembatan Bermasalah

Minggu, 14 September 2025 - 12:13 WIB

Bupati Pandeglang Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H di Pesantren Al-Kallam

Berita Terbaru