Pandeglang, Nusantara Media — Seorang warga Kampung Campaka, Desa Sindangresmi, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, menjadi korban perampasan kendaraan bermotor. Arta, korban, mengaku enam oknum yang mengatasnamakan debt collector atau “mata elang” (matel) mencegatnya di jalan raya. Peristiwa ini terjadi di sekitar Terminal Kadu Banen saat Arta pulang dari Rangkas menuju Sindangresmi.
Arta menjelaskan, enam orang membuntutinya sejak daerah Sampay. Di Kadu Banen, mereka menghentikannya dan membawa motornya ke depan Indomaret di wilayah Sampay. “Mereka merampas motor saya dengan alasan membawanya ke kantor leasing,” ungkap Arta. Namun, saat Arta memeriksa kantor leasing PT. MCF di Cikole, motornya tidak ada. “Ini bukan penarikan resmi, tapi perampasan. Saya merasa dirampok,” tegasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Aksi oknum debt collector kerap meresahkan masyarakat. Banyak warga mengeluh karena tindakan sewenang-wenang yang mengabaikan prosedur hukum. Warga mendesak kepolisian dan dinas terkait segera bertindak. Mereka meminta pihak berwenang memberantas praktik ilegal yang merugikan konsumen.
Ade Osin, Ketua Ormas Kesatuan Komando Pembela Merah Putih (KKPMP) Marcab Cikedal, mengecam tindakan oknum matel. “Ini bukan penarikan unit, melainkan perampasan di jalan. Motor korban tidak jelas keberadaannya dan tidak ada di kantor leasing,” ujarnya. Ade menelusuri lokasi operasi oknum matel, seperti Cipacung, Kadu Banen, Cibuah, Sampay, hingga Warunggunung di Kabupaten Lebak, namun motor korban tetap hilang.
Ade mengonfirmasi ke PT. MCF di Cikole. Pihak gudang menyatakan tidak menerima motor milik korban. “Ini tindakan kriminal berkedok penagihan. Sangat merugikan masyarakat,” tegas Ade. Ia mendesak kepolisian Pandeglang dan Lebak bertindak tegas terhadap oknum yang mencoreng citra lembaga pembiayaan.
Kasus ini menambah daftar aksi debt collector yang meresahkan. Masyarakat berharap aparat hukum segera menangani praktik ilegal ini. Tindakan tegas terhadap oknum mata elang perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa aman di masyarakat.
Penulis : TIM