Karawang, Nusantara Media – Seorang pria asal Indramayu, penjual baju bekas, menjadi tersangka dalam kasus dugaan sodomi terhadap remaja penyandang disabilitas mental di Kampung Kertijaya KW7, Karawang Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Insiden ini memicu kemarahan warga dan menciptakan keresahan di masyarakat setempat.
Warga menangkap pelaku setelah perbuatan asusila terungkap. Mereka kemudian menyerahkan pelaku kepada polisi untuk proses hukum. Namun, informasi bahwa pelaku telah kembali ke Indramayu memicu tanda tanya besar terkait penegakan hukum dalam kasus ini.
Masyarakat Kampung Kertijaya mengecam tindakan pelaku yang mengeksploitasi kerentanan korban. Warga mendesak polisi menjatuhkan hukuman sesuai Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), yang mengatur ancaman hukuman hingga 12 tahun penjara.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami menuntut pelaku dihukum setimpal. Korban adalah anak berkebutuhan khusus, ini sangat memilukan,” ujar seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Hingga kini, kepolisian setempat belum merilis pernyataan resmi terkait status pelaku dan perkembangan penyelidikan. Kabar bahwa pelaku telah kembali ke daerah asalnya menimbulkan spekulasi bahwa kasus ini belum ditangani serius. Warga berharap polisi segera memberikan klarifikasi transparan untuk meredam keresahan.
Kasus ini menyoroti urgensi perlindungan bagi kelompok rentan, terutama penyandang disabilitas mental. Aktivis dari Komunitas Peduli Disabilitas Karawang menekankan perlunya sistem pendampingan dan pengawasan yang lebih baik.
“Kasus ini menunjukkan kebutuhan mendesak akan sistem perlindungan yang kuat. Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi menciptakan lingkungan aman,” kata seorang aktivis.
Selain penegakan hukum, warga meminta pendampingan psikologis bagi korban untuk membantu pemulihan trauma. Masyarakat juga mendesak pemerintah daerah memperkuat edukasi pencegahan kekerasan seksual.
Publik menanti tindakan nyata dari aparat penegak hukum. Tekanan masyarakat meningkat agar kasus ini tidak berakhir tanpa kejelasan. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya menegakkan keadilan demi melindungi kelompok rentan di masyarakat.
Penulis : David