Jakarta, Nusantara Media – Sebuah potret bersejarah dari era 1970-an kembali menggugah kenangan akan dinamika transportasi di Indonesia. Foto yang diabadikan di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, menampilkan puluhan penumpang yang memadati atap gerbong kereta api tujuan Rangkasbitung. Gambar ini tidak hanya mencerminkan keterbatasan sarana transportasi pada masa itu, tetapi juga semangat juang masyarakat dalam menjalani keseharian.
Pada dekade 1970-an, kereta api menjadi tulang punggung transportasi massal di Pulau Jawa, menghubungkan Jakarta dengan berbagai daerah, termasuk Rangkasbitung. Namun, tingginya permintaan sering kali tidak diimbangi dengan kapasitas yang memadai. Akibatnya, banyak penumpang memilih naik di atas gerbong, meski penuh risiko, demi sampai ke tujuan mereka. Potret ini menunjukkan ketangguhan dan adaptasi masyarakat di tengah keterbatasan infrastruktur.
Stasiun Tanah Abang, sebagai salah satu simpul transportasi tersibuk di Jakarta, menjadi saksi bisu hiruk-pikuk perjalanan tersebut. Para penumpang, yang terdiri dari pekerja, pedagang, hingga pelajar, rela berdesakan demi mengejar waktu dan kesempatan. Foto ini, yang kini menjadi bagian dari arsip sejarah, menggambarkan realitas sosial-ekonomi masyarakat urban pada masa itu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut sejarawan transportasi, Dr. Bambang Susilo, fenomena penumpang di atap gerbong adalah cerminan dari pertumbuhan penduduk yang pesat dan keterbatasan armada kereta api. “Pada era itu, kereta adalah moda transportasi paling terjangkau. Namun, minimnya gerbong dan jadwal membuat banyak orang mengambil risiko demi mobilitas,” ujarnya.
Kini, setelah lebih dari lima dekade, sistem perkeretaapian di Indonesia telah mengalami kemajuan signifikan. Modernisasi stasiun, penambahan armada, dan peningkatan keselamatan telah mengubah wajah transportasi kereta api. Namun, potret ini tetap menjadi pengingat akan perjuangan masyarakat di masa lalu dan pentingnya terus meningkatkan layanan transportasi publik.
Foto bersejarah ini kini tersimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia dan menjadi bagian dari pameran virtual “Jejak Perjalanan: Transportasi Indonesia Abad 20”. Pameran ini mengajak masyarakat untuk menyelami sejarah transportasi nasional dan mengapresiasi perkembangan yang telah dicapai
Penulis : Redaksi