Pandeglang, Nusantara Media - Sebuah jembatan darurat yang terbuat dari bambu di aliran Sungai Cipaas, Desa Cikadongdong, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, hanyut terbawa derasnya banjir pada Kamis pagi (4/12). Jembatan tersebut selama ini menjadi satu-satunya akses masyarakat, terutama pelajar, setelah jembatan utama ambruk puluhan tahun lalu dan tak kunjung dibangun kembali. [caption id="attachment_15751" align="alignnone" width="720"] Jembatan darurat hanyut terbawa banjir[/caption] Jembatan bambu yang dibuat secara swadaya oleh warga itu kembali tidak mampu menahan kuatnya arus sungai setelah diguyur hujan lebat sejak semalam. Kini, akses masyarakat benar-benar terputus. Kapten Inf Purgiarto, Danramil 0116/Cikeusik Kodim/0601 Pandeglang, langsung meninjau lokasi jembatan yang hanyut tersebut. Ia membenarkan kondisi memprihatinkan itu dan menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah maupun pihak terkait segera turun tangan. "Kami berharap jembatan permanen bisa segera dibangun. Jembatan ini sangat vital bagi masyarakat, terutama anak-anak sekolah yang setiap hari melewati jalur ini," ujar Kapten Inf Purgiarto. Sementara itu, Ayu Lestari, siswi kelas XI SMK 5 Pandeglang, mengaku kebingungan setelah mengetahui jembatan darurat itu hilang terseret air. Setiap hari ia menggunakan jembatan tersebut untuk berangkat sekolah. "Saya jadi tidak bisa sekolah. Kalau banjir, sering tidak bisa lewat. Sekarang jembatan daruratnya pun hilang. Harapan saya pemerintah segera membangun jembatan yang permanen," ujarnya dengan nada sedih. Di tempat yang sama ruskanda selaku ketua BPD desa cikadongdong berharap insiden kali ini menjadi perhatian serius pihak pemerintah, mengingat jembatan tersebut merupakan akses utama untuk aktivitas pendidikan, ekonomi, dan kesehatan masyarakat setempat. Hingga kini, warga terpaksa mencari jalur alternatif yang jaraknya jauh dan tidak aman.