Sumatra barat, Nusantara Media – Rumah Yatim cabang Sumatera Barat kembali menyalurkan bantuan logistik kepada korban banjir bandang di Nagari atau Desa Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam pada Jumat (12/12) kemarin.
Penyaluran ini merupakan bantuan tahap kedua setelah sebelumnya Lembaga Amil Zakat Nasional ini memberikan bantuan serupa pada Sabtu (6/12) lalu.
"Alhamdulillah bantuan tahap kedua, amanah dari para donatur sudah kami salurkan kepada para warga terdampak banjir bandang di Salareh Aia Timur. Untuk kali ini, bantuan yang diberikan berupa air mineral sebanyak 100 dus, mie instan 70 dus, biskuit 39 dus, sabun mandi 2 dus, sampo 2 dus, dan pop mie 15 dus," tutur Sendi, kepala cabang Rumah Yatim Sumatera Barat.
Ia melanjutkan jika semua bantuan ini diberikan langsung kepada warga di posko bantuan. "Alhamdulillah kondisi Nagari Salareh Aia Timur kemarin lebih baik dari sebelumnya. Jika sebelumnya akses kesana sulit, sekarang sudah membaik meskipun masih banyak lumpur dan sistemnya buka tutup jalan karena sedang diperbaiki," ujarnya.
Sendi berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat, berkah dan dapat meringankan duka mereka. "Terima kasih kepada semua donatur yang telah menitipkan rezekinya melalui Rumah Yatim, semoga Allah ganti semuanya dengan pahala yang berlipat ganda, rezeki yang lancar, diberi kesehatan dan dilancarkan semua urusannya," paparnya.
Sementara itu, Aam Koordinatur posko bantuan mewakili warga terdampak banjir mengucapkan ribuan terima kasih kepada Rumah Yatim khususnya para donatur yang telah kembali memberikan bantuan.
"Alhamdulillah bantuan dari para donatur Rumah Yatim sangat berarti sekali untuk kami warga terdampak banjir bandang. Semoga Allah membalas semua, hanya doa yang bisa kami berikan saat ini untuk membalas semua ini," ucapnya.
Aam bercerita jika saat ini para warga masih mengungsi di posko pengungsian, mushola dan rumah kerabat. Warga saat ini masih sibuk membersihkan material lumpur serta puing-puing pasca banjir.
"Ditengah duka nya, para warga tetap menyibukan diri dengan memberikan puing-puing bekas banjir, mereka juga masih mencari 15 warga yang hilang tertimbun reruntuhan. Akibat dari bencana ini, ada 60 warga meninggal dunia dan 15 warga hilang, dua diantara mereka ada keluarga saya juga," ungkapnya.
Aam menyampaikan bahwa banjir bandang ini terjadi pada Kamis 27 November lalu. Bencana ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur selama satu minggu.
"Banjir bandang ini datang begitu cepat, tingginya sampai 30 meter sehingga kami tidak sempat menyelamatkan harta benda. Rumah kami hancur, kami pun kehilangan keluarga, kami berharap semua ini segera berakhir dan kami bisa kembali beraktivitas seperti biasa," katanya
Pejuang kebaikan, mari bersama kita doakan saudara-saudara kita di Sumatera dan berbagai wilayah lainnya yang tengah diuji dengan bencana agar diberikan kekuatan, kesabaran, kesehatan dan keselamatan.
Mari sisihkan rezekinya melalui Rumah Yatim, besar kecilnya bantuan yang diberikan akan sangat berarti untuk mereka.
penulis : Eri Piatna
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!