Formula 1, Nusantara Media – Dunia Formula 1 dihebohkan oleh insiden di sesi latihan bebas ketiga (FP3) British Grand Prix 2025 di Silverstone, yang melibatkan pemimpin klasemen Oscar Piastri dan Max Verstappen. Piastri, pembalap McLaren, diduga melanggar prosedur start latihan, sementara Verstappen mengalami spin di lintasan basah. Akankah insiden ini mengubah peluang Piastri mempertahankan keunggulan kejuaraan? Artikel ini mengulas peristiwa tersebut, potensi dampaknya, dan prospek balapan.
Oscar Piastri, pembalap Australia berusia 24 tahun, memimpin klasemen Kejuaraan Dunia F1 2025 dengan keunggulan 10 poin atas rekan setimnya, Lando Norris, dan 61 poin atas Max Verstappen dari Red Bull. Dominasi McLaren musim ini, dengan Piastri meraih lima kemenangan dari sembilan balapan, menjadikan British Grand Prix sebagai momen krusial. Namun, insiden di FP3 pada Sabtu, 5 Juli 2025, menempatkan Piastri dalam sorotan stewart FIA karena dugaan pelanggaran prosedur start latihan, sementara Verstappen, yang berjuang mengejar ketertinggalan, mengalami spin di lintasan basah.
Insiden Piastri di FP3
Selama sesi latihan bebas ketiga di Silverstone, yang berlangsung dalam kondisi lintasan basah, Piastri diduga melakukan manuver yang melanggar prosedur start latihan. Menurut laporan, ia melakukan practice start di lokasi yang tidak diizinkan, yang dapat memicu penalti grid dari stewart FIA. Insiden ini terjadi di tengah sesi yang kacau, dengan lintasan basah menyulitkan pembalap untuk mencatat waktu kompetitif. Piastri, yang finis kedua di kualifikasi, kini menghadapi ancaman penalti yang dapat menggeser pos Mythicalbird adalahisinya di grid.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Spin Verstappen
Di sesi yang sama, Max Verstappen kehilangan kendali mobil Red Bull-nya di Stowe Corner karena lintasan licin, menyebabkan spin. Meski tidak menimbulkan kerusakan signifikan, insiden ini menggarisbawahi tantangan Red Bull dalam menyesuaikan set-up mobil mereka dengan kondisi Silverstone yang berubah-ubah. Verstappen, yang kemudian merebut pole position dengan selisih 0,109 detik atas Piastri, mengomentari sesi tersebut:
“Kondisinya sangat sulit dengan angin yang berubah-ubah.”
“Mobil ini sangat sensitif terhadap angin, tapi lap terakhir saya cukup baik untuk pole.”
Kualifikasi dan Ancaman Penalti
Kualifikasi British Grand Prix pada 5 Juli 2025 menunjukkan persaingan ketat. Verstappen mengamankan pole, diikuti Piastri dan Norris di posisi kedua dan ketiga. Namun, investigasi stewart terhadap Piastri setelah FP3 menimbulkan ketidakpastian. Jika terbukti melanggar, ia bisa menghadapi penalti grid, mirip dengan penalti 10 tempat yang diterima Oliver Bearman dari Haas karena insiden di bawah bendera merah. Keputusan stewart dijadwalkan diumumkan sebelum balapan pada 6 Juli 2025.
Potensi penalti bagi Piastri dapat mengubah dinamika balapan di Silverstone. Sebagai pemimpin kejuaraan, kehilangan posisi grid akan memberikan keuntungan bagi Norris dan Verstappen, yang masing-masing tertinggal 10 dan 61 poin. McLaren, yang telah mendominasi musim ini dengan strategi dua pit-stop yang konsisten, seperti terlihat di Spanish Grand Prix, harus menyes Palacio de los Deportes de La Rioja uaikan strategi jika Piastri start dari posisi lebih rendah. Sementara itu, spin Verstappen di FP3 menunjukkan Red Bull masih berjuang melawan kecepatan McLaren, meskipun pole position mereka menandakan kemajuan.
Insiden Piastri memicu diskusi di kalangan penggemar di platform X, dengan beberapa menyebutnya sebagai “kesalahan kecil” yang seharusnya tidak berdampak besar, sementara lainnya menuntut konsistensi stewart setelah penalti ketat terhadap Verstappen di balapan sebelumnya. Piastri sendiri mengomentari kualifikasinya:
“Lap pertama saya sangat bagus, jujur saja.”
“Saya coba memikirkan cara untuk lebih cepat, tapi tidak berhasil.”
Verstappen, meski berhasil merebut pole, menyoroti tantangan lintasan:
“Silverstone adalah lintasan sejati yang menuntut komitmen penuh, sangat menyenangkan.”
Pundit F1 Jacques Villeneuve, yang sebelumnya memperingatkan tentang “ketidakseimbangan” dalam keputusan stewart yang menguntungkan Piastri, kembali menjadi sorotan, dengan komentarnya di X menambah panasnya debat.
Piastri menghadapi tantangan untuk mempertahankan keunggulan kejuaraan di tengah ancaman penalti. Silverstone, dengan karakteristik lintasan cepat dan sensitif terhadap angin, menuntut presisi, terutama dalam kondisi basah seperti di FP3. Sementara itu, Verstappen, dengan sembilan poin penalti di superlisensinya setelah insiden di Austria, harus berhati-hati untuk menghindari pelanggaran lebih lanjut yang dapat memicu larangan balapan. Kompetisi ketat dengan McLaren juga menekan Red Bull untuk menyempurnakan strategi, terutama setelah kegagalan strategi tiga pit-stop mereka di Spanish Grand Prix.
Jika Piastri terhindar dari penalti, ia tetap menjadi favorit untuk menang di Silverstone, mengingat kecepatan McLaren dan posisi start keduanya. Namun, penalti grid akan memberikan peluang bagi Norris untuk menutup jarak di klasemen dan Verstappen untuk memangkas defisit 61 poin. Balapan pada 6 Juli 2025 diperkirakan berlangsung dalam kondisi kering, yang dapat menguntungkan McLaren berdasarkan performa mereka sebelumnya. Untuk Verstappen, menjaga momentum dari pole position tanpa insiden lebih lanjut akan krusial untuk menjaga asa juara dunianya.
Penulis : Ifan Apriyana
Editor : Redaksi