Tumpahan Batu Bara di Pulau Popole: Aktivis Desak Pemerintah Awasi Ketat dan Pulihkan Ekosistem Laut

- Writer

Kamis, 4 September 2025 - 19:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pandeglang, Nusantara Media  – Kapal tongkang milik PT Trans Logistik Perkasa kandas di perairan Pulau Popole, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Insiden ini menyebabkan tumpahan batu bara yang mencemari laut. Direktur Yayasan Konservasi OFORA Indonesia, Ofat Sofwatuddin, S.IP, menegaskan kejadian ini bukan yang pertama. Ia mendesak pemerintah meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan angkutan batu bara. “Pemerintah harus memastikan perusahaan menerapkan standar keamanan dan pencegahan kecelakaan,” kata Ofat.

Ofat menyoroti perlunya peta wilayah aman untuk jalur kapal pengangkut batu bara. Langkah ini dapat mengurangi risiko kecelakaan serupa. Selain itu, ia menekankan pentingnya pemulihan ekosistem laut yang rusak. Tumpahan batu bara merusak terumbu karang, biota laut, dan rantai makanan. Akibatnya, hasil tangkapan nelayan menurun drastis. Perusahaan juga wajib memberikan kompensasi kepada nelayan terdampak.

Baca Juga :  PP PPM Perkuat Sinergi dengan Kemenhan di Bawah Kepemimpinan Patriani Paramita Mulia

Mahdi, perwakilan Forum Ormas dan Aktivis Labuan (FORMALA), menyuarakan kekhawatiran warga Desa Ci Gondang. Ia mempertanyakan tindak lanjut pembersihan batu bara di dasar laut dan penanganan tongkang yang kandas. “Kami khawatir batu bara yang tertimbun di laut tidak dibersihkan. Penanganan tongkang juga belum selesai,” ujar Mahdi.

Ia menyinggung dugaan ribuan ton batu bara sengaja dikubur di Pulau Popole, yang memicu keberatan masyarakat.

Mahdi berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah ini secara menyeluruh. FORMALA berencana menggelar audiensi dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Banten. Audiensi ini akan membahas dampak tumpahan batu bara terhadap nelayan, pelayaran, dan wisatawan. “Kami ingin solusi yang tidak menimbulkan masalah baru,” tegas Mahdi. Kompensasi untuk nelayan di Desa Teluk juga harus segera terealisasi.

Penulis : Redaksi

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ratusan Warga Pandeglang Protes Pencemaran Lingkungan oleh CV. GSM
Bem Banten Bersatu Dorong Dialog Terbuka dengan DPRD Provinsi Banten
Tumpahan Batubara di Pulau Popole Ancam Nelayan Desa Teluk
Ribuan Nelayan Teluk Labuan Tuntut Keadilan: Kompensasi Pencemaran Batubara PT TLP Belum Jelas
Pemerintah Provinsi Lampung Sampaikan Duka Cita atas Meninggalnya Yuriansyah akibat Pohon Tumbang
Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Senjata Ilegal di Jayawijaya
Patroli Skala Besar TNI-Polri Jaga Keamanan Serang Baru, Kabupaten Bekasi
Warga Panimbang dan Sobang Akan Gelar Aksi Tolak Pencemaran Lingkungan Akibat Limbah Perusahaan Sapi Impor Australia.

Berita Terkait

Kamis, 4 September 2025 - 19:46 WIB

Ratusan Warga Pandeglang Protes Pencemaran Lingkungan oleh CV. GSM

Kamis, 4 September 2025 - 19:27 WIB

Bem Banten Bersatu Dorong Dialog Terbuka dengan DPRD Provinsi Banten

Kamis, 4 September 2025 - 19:05 WIB

Tumpahan Batu Bara di Pulau Popole: Aktivis Desak Pemerintah Awasi Ketat dan Pulihkan Ekosistem Laut

Kamis, 4 September 2025 - 11:06 WIB

Tumpahan Batubara di Pulau Popole Ancam Nelayan Desa Teluk

Kamis, 4 September 2025 - 10:01 WIB

Ribuan Nelayan Teluk Labuan Tuntut Keadilan: Kompensasi Pencemaran Batubara PT TLP Belum Jelas

Berita Terbaru