Banten. Nusantara Media – Balai TNUK menutup sementara dua destinasi wisata utama di Pulau handeuleum dan Kutakarang- Taman Nasional Ujung Kulon. Pulau Handeuleum dan Kuta Karang tidak menerima kunjungan wisatawan mulai 30 Oktober 2025 hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Penutupan ini mendukung operasi translokasi badak jawa (Rhinoceros sondaicus), ikon konservasi nasional. Badak jawa hidup di habitat langka dengan populasi hanya 70-80 ekor.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
– Kedua lokasi masuk ring 2 area translokasi.
– Tim konservasi memindahkan satwa dari habitat sementara ke zona lebih aman.
– Tujuannya: meningkatkan populasi dan melindungi spesies endemik dari ancaman perubahan iklim serta aktivitas manusia.
Surat resmi nomor PG.327/T.12/TU.2/KSA.04.01/B/10/2025 (25 Oktober 2025) mencabut pengumuman sebelumnya (13 Agustus 2025). Ardi Andono, S,TP,M.Sc., pejabat penandatangan dari Labuan, Banten, menyatakan:
“Kami meminta pengertian wisatawan. Langkah ini krusial untuk kelestarian badak jawa.”
Wisatawan domestik dan internasional sering mengunjungi Pulau Handeuleum serta Kuta Karang. Kini, tunda rencana perjalanan dan pantau update resmi dari Balai Taman Nasional Ujung Kulon.
Taman Nasional Ujung Kulon tetap menjadi situs Warisan Dunia UNESCO. Upaya ini memperkuat komitmen Indonesia menjaga keanekaragaman hayati.
Penulis : Tayo













