Banten, Nusantara Media – Aktivitas seismik kembali menggoyahkan kewaspadaan warga Provinsi Banten. Dini hari Rabu (29/10/2025) pukul 01:34:22 WIB, gempa bumi berkekuatan magnitudo 2.5 mengguncang wilayah barat daya Bayah, Kabupaten Lebak. Pusat gempa terdeteksi di koordinat 7.23 LS – 106.12 BT, atau 36 km barat daya Bayah, dengan kedalaman hiposenter 24 km.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Pusat Gempa Nasional (Pusgen) Wilayah II merilis informasi resmi ini. Analisis awal BMKG menunjukkan gempa ini lemah dan tidak berpotensi tsunami atau kerusakan signifikan.
BMKG, menyatakan: “Gempa ini termasuk getaran ringan. Penduduk sekitar episentrum, terutama di bangunan bertingkat atau saat istirahat, biasanya merasakannya.”
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Wilayah Jawa Barat dan Banten memang rawan gempa. Hanya sehari sebelumnya, pada 28 Oktober 2025 pukul 21:04 WIB, gempa magnitudo 4.3 mengguncang Muara Binuangeun, Lebak. Kejadian itu sempat membuat warga khawatir, meski BMKG memastikan tidak ada dampak material.
Sebelumnya, gempa magnitudo 3.2 pada 26 Oktober di wilayah sama mengingatkan dinamika lempeng Indo-Australia yang bergesekan dengan lempeng Eurasia di zona subduksi Sunda.
Hingga pagi ini, tidak ada laporan korban jiwa, kerusakan bangunan, atau longsor. Beberapa warga Bayah, termasuk di Desa Cianten dan Kecamatan Bayah, merasakan getaran ringan selama 5-10 detik.
“Saya terbangun karena tempat tidur bergoyang pelan, tapi cepat reda,” ujar seorang warga setempat.
BPBD Lebak langsung mengaktifkan posko pengaduan dan menyiagakan tim respons cepat. H. Ahmad Yani, Kepala BPBD Lebak, menghimbau: “Laporkan jika ada kerusakan kecil, meski kemungkinannya minim.”
BMKG menegaskan Banten berada di Cincin Api Pasifik, zona di mana lebih dari 70% gempa global** terjadi. Aktivitas tektonik terus berlangsung, sehingga kewaspadaan tetap diperlukan.
Penulis : Edin












