Tangerang, Nusantara Media –
Meski tidak diizinkan masuk, mereka terus mengancam dengan membawa gagang besi panjang dan benda tajam.
Salah satu pelaku bahkan memecahkan kaca depan bus setelah upaya membuka pintu gagal. Suasana mencekam semakin bertambah ketika terdengar teriakan kasar dari pelaku, seperti “mampus anjing”, yang membuat penumpang berlarian ke bagian belakang bus untuk menghindari bahaya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sopir bus, yang khawatir akan keselamatan penumpang, langsung menancap gas dan menjauh dari lokasi kejadian, meninggalkan ketiga pelaku di tempat. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak operator bus maupun Kepolisian terkait investigasi insiden tersebut.
Aksi ini kembali menimbulkan keresahan di kalangan warga, terutama pengguna transportasi umum, yang menilai keberadaan pengamen agresif tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga membahayakan keselamatan.
Beberapa netizen di media sosial mendesak aparat keamanan untuk menindak tegas pelaku dan meningkatkan pengawasan di titik-titik rawan. “Ini bukan kali pertama terjadi. Sudah saatnya ada tindakan nyata agar tidak ada korban berikutnya,” tulis salah satu komentar warganet.
Insiden serupa sebelumnya kerap terjadi di sejumlah wilayah, di mana pengamen atau pengemis menggunakan cara intimidasi untuk memaksa penumpang memberi uang. Namun, eskalasi kekerasan dengan senjata seperti ini dinilai sebagai tren yang mengkhawatirkan.
Masyarakat kini menantikan klarifikasi resmi dari pihak berwenang, termasuk upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang. Polres Kabupaten Tangerang diharapkan segera merilis perkembangan penyelidikan dan langkah proteksi untuk warga.
Penulis : David
Editor : Admin