Jakarta, Nusantara Media – Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyoroti fenomena viral pengibaran bendera anime One Piece menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025. Menurutnya, aksi ini merupakan upaya sistematis untuk memecah belah persatuan bangsa. Dalam pernyataan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 31 Juli 2025, Dasco mengungkapkan bahwa intelijen mendeteksi gerakan terorganisir di balik pengibaran bendera Jolly Roger, simbol bajak laut dari anime One Piece. “Intelijen melaporkan adanya upaya terorganisir untuk mengganggu kesatuan bangsa,” tegasnya.
Bendera One Piece dengan tengkorak bertopi jerami kini menjadi simbol perlawanan di media sosial. Banyak netizen mengaitkan aksi ini dengan kritik terhadap pemerintahan yang mereka anggap korup dan tidak adil. Fenomena ini ramai diperbincangkan di berbagai platform menjelang perayaan kemerdekaan. Namun, pandangan masyarakat terbagi. Sebagian melihatnya sebagai ekspresi kreatif penggemar anime, sementara pemerintah menganggapnya sebagai ancaman serius terhadap persatuan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sufmi Dasco Ahmad, yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Partai Gerindra, menghubungkan aksi ini dengan kemajuan pesat Indonesia. Ia menilai bahwa ada pihak yang tidak senang dengan perkembangan tersebut. “Indonesia sedang maju pesat, dan beberapa pihak merasa terganggu,” ujarnya. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk bersatu dan tidak terprovokasi oleh simbol atau gerakan yang dapat merusak keutuhan bangsa.
Sementara itu, anggota DPR Firman Soebagyo dari Fraksi Golkar menyebut pengibaran bendera One Piece sebagai provokasi terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut motif dan pelaku di balik aksi ini. “Segera tindak tegas pelaku dan ungkap siapa dalangnya,” katanya. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi tentang pihak yang diduga mengorganisir aksi tersebut.
Fenomena ini memicu beragam reaksi di kalangan masyarakat. Di satu sisi, penggemar anime menilai pengibaran bendera One Piece sebagai bentuk ekspresi budaya populer yang tidak bermaksud mengancam. Di sisi lain, pemerintah dan sebagian politisi melihatnya sebagai upaya destabilisasi. Dengan demikian, penting untuk memahami konteks sosial dan politik di balik fenomena ini agar tidak memperkeruh situasi.
Menjelang HUT RI ke-80, Dasco mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga semangat persatuan. Ia menekankan bahwa perbedaan pandangan tidak boleh melemahkan keutuhan bangsa. “Mari kita fokus pada kemajuan Indonesia dan hindari provokasi yang dapat memecah belah,” tambahnya.
Penulis : Redaksi
Sumber Berita: tempo.co