Bogor, Nusantara Media –
Sejumlah karyawan PT Simone Accessary di Gunung Putri, Bogor, mengeluhkan penolakan surat sakit oleh oknum Supervisor dan bagian administrasi. Pihak perusahaan menyatakan surat tersebut tidak sah karena tidak memiliki cap stempel klinik, meskipun telah dilengkapi barcode digital yang terhubung ke sistem klinik resmi.
Klinik pemberi surat sakit telah menggunakan sistem validasi digital. Saat barcode dipindai, data pemeriksaan pasien langsung muncul untuk memastikan transparansi. Namun, administrasi perusahaan tetap menolak mengakui bukti digital ini. Akibatnya, karyawan yang sakit terpaksa bekerja karena khawatir terkena sanksi atau pemotongan gaji.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya sudah menyerahkan surat sakit lengkap dengan barcode, tapi atasan menyatakan tidak sah tanpa cap basah. Padahal klinik ini resmi dan sistemnya online,” ujar seorang karyawan yang enggan disebut namanya.
Pekerja dan pemerhati ketenagakerjaan mengkritik sikap perusahaan. Mereka menegaskan perusahaan harus beradaptasi dengan kemajuan sistem kesehatan digital dan tidak menghambat hak karyawan sakit.
PT Simone Accessary belum memberi tanggapan resmi. Kasus ini mengingatkan pentingnya edukasi transformasi digital di sektor kesehatan serta kepatuhan perusahaan pada perlindungan tenaga kerja.
Penulis : David