Mahasiswa dan Pemuda Banten Protes Dugaan Pencemaran Lingkungan oleh CV. GSM

- Writer

Jumat, 18 Juli 2025 - 19:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_131072

Oplus_131072

Jakarta, Nusantara Media

Mahasiswa dan pemuda dari Dewan Pimpinan Wilayah Jaringan Pemuda Indonesia (DPW JPMI) Banten serta Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jabodetabeka-Banten mengunjungi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), DPR RI, dan Mabes Polri pada Kamis (17/7). Mereka menyampaikan laporan pengaduan terkait dugaan pencemaran lingkungan oleh CV. Gari Setiawan Makmur (CV. GSM), perusahaan penggemukan dan pemotongan sapi impor asal Australia di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.

Para mahasiswa menyerahkan dokumen laporan yang mencakup kajian ilmiah berupa *policy brief*. Laporan ini berasal dari advokasi masyarakat di Kecamatan Panimbang dan Sobang. Entis Sumantri, Koordinator DPW JPMI Banten sekaligus Ketua Bidang ESDM Badko HMI Jabodetabeka-Banten, menegaskan bahwa laporan ini mewakili keresahan warga. “Kami bukan mencari kepentingan politik. Kami menyuarakan aspirasi masyarakat dengan bukti ilmiah dan testimoni warga,” ujar Entis.

CV. GSM diduga beroperasi tanpa izin lingkungan, IPAL, AMDAL, dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Lokasi perusahaan berada di kawasan padat penduduk, dekat Sungai Bengawan Sobang, lahan pertanian, dan permukiman. Warga mengeluhkan bau menyengat, pencemaran air, dan kerusakan tanah akibat limbah perusahaan. “Kondisi ini mengganggu kesehatan dan kenyamanan warga, tetapi pemerintah daerah seolah mengabaikannya,” tambah Entis.

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Arif Rahman, menerima laporan tersebut dan berjanji menindaklanjutinya sesuai kewenangan DPR. Mahasiswa mendesak KLHK segera memberikan sanksi dan menutup CV. GSM. Mereka juga meminta DPR mengawasi kasus ini secara maksimal dan Mabes Polri menyelidiki kinerja Polres Pandeglang serta Polda Banten yang dinilai lamban.

Baca Juga :  Gempa Magnitudo 4.9 Guncang Laut Barat Daya Cilacap, Terasa hingga Pangandaran

Entis menjelaskan bahwa mahasiswa telah melakukan audiensi dengan pemerintah daerah, rapat dengan DPRD Pandeglang, dan melapor ke Polres Pandeglang serta Polda Banten. Namun, belum ada tindakan tegas. “Kami menduga ada praktik gratifikasi dan pembiaran. Jika pemerintah dan aparat tidak bertindak, kami akan menggelar aksi massa besar-besaran di Pandeglang, KLHK, DPR, dan Mabes Polri,” tegas Entis.

“Kami memperjuangkan keselamatan lingkungan dan masa depan masyarakat Pandeglang,” tutupnya.

Penulis : Tayo

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Satu Penumpang Luka, KAI Minta Maaf
Insiden di MTsN Dabo: Wartawan Dihalangi dan Dihina, Kebebasan Pers Terancam
Gempa Ringan Mag 2.6 Guncang Laut Banten: BMKG Yakin Tak Bahayakan Warga Bayah
BLT Kesra Rp 900 Ribu Mulai Disalurkan Oktober 2025, Cek Status Penerima Sekarang!
Tim Rescue PT Metindo Erasakti Ikut Apel Kesiapsiagaan dan Latihan SAR Basarnas Jakarta
Kecelakaan Tragis di Ciseeng Bogor: Mobil Pemula Tabrak Warung dan Warga
Angin Kencang Landa Karawang: Satu Rumah Rusak Berat, Warga Membutuhkan Bantuan Mendesak
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 18:43 WIB

Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Satu Penumpang Luka, KAI Minta Maaf

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 12:08 WIB

Insiden di MTsN Dabo: Wartawan Dihalangi dan Dihina, Kebebasan Pers Terancam

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 10:50 WIB

Gempa Ringan Mag 2.6 Guncang Laut Banten: BMKG Yakin Tak Bahayakan Warga Bayah

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 00:28 WIB

BLT Kesra Rp 900 Ribu Mulai Disalurkan Oktober 2025, Cek Status Penerima Sekarang!

Jumat, 24 Oktober 2025 - 12:59 WIB

Tim Rescue PT Metindo Erasakti Ikut Apel Kesiapsiagaan dan Latihan SAR Basarnas Jakarta

Berita Terbaru