Jakarta, Nusantara Media – Demonstrasi di Pejompongan, Jakarta Pusat, berubah ricuh pada Kamis sore. Mahasiswa dan elemen masyarakat bentrok dengan polisi di sekitar Gedung DPR/MPR RI. Situasi memanas saat kendaraan taktis polisi melintas di tengah kerumunan, memicu kepanikan. Satu orang terluka dalam insiden ini, tetapi penyebab luka masih belum jelas.
Kericuhan pecah sekitar pukul 15.30 WIB. Massa melempari polisi dengan batu, bambu, petasan, dan bom molotov. Polisi membalas dengan gas air mata dan water cannon untuk memukul mundur demonstran ke arah Pejompongan dan Senayan. Dua pengunjuk rasa melempar bom molotov ke barisan polisi, menyulut api di Jalan Gatot Subroto. Polisi mengerahkan kendaraan taktis untuk mengendalikan situasi, tetapi kehadirannya memicu kepanikan lebih lanjut.
“Ledakan petasan dan asap gas air mata memenuhi udara. Massa berlarian di bawah flyover Pejompongan, beberapa membawa bambu dan bendera protes,” ujar saksi mata. Insiden ini mengganggu lalu lintas, menutup Tol Dalam Kota arah Slipi-Cawang, dan menghentikan sementara KRL rute Tanah Abang-Palmerah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menjelaskan, polisi menggunakan pendekatan persuasif, tetapi bertindak tegas terhadap aksi anarkis. “Kami mengamankan situasi untuk mencegah kekacauan lebih lanjut,” katanya. Hingga pukul 16.30 WIB, bentrokan masih berlangsung, dengan polisi terus membubarkan massa.
Pihak berwenang menyelidiki insiden kendaraan taktis yang memicu kepanikan dan luka. Mereka juga mendalami kemungkinan keterlibatan pihak eksternal yang memprovokasi kerusuhan.
Penulis : David