Semarang, Nusantara Media – Aksi damai memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, berubah ricuh setelah diduga diinfiltrasi oleh kelompok provokator.
Kepolisian mengamankan 24 mahasiswa yang diduga terlibat tindakan anarkis, seperti pelemparan batu, pembakaran ban, dan pengrusakan. Polisi juga menyelidiki dugaan keterlibatan kelompok anarkis yang menyusup ke dalam aksi buruh.
Aksi buruh yang berlangsung sejak pagi berjalan tertib hingga aspirasi buruh diterima langsung oleh Gubernur Jawa Tengah. Namun, sekitar pukul 15.00 WIB, sekelompok massa berpakaian hitam bergabung dengan peserta aksi dan memicu kerusuhan dengan provokasi serta tindakan destruktif. Petugas kepolisian akhirnya melakukan prosedur pengendalian kerusuhan untuk membubarkan massa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. M. Syahduddi, menegaskan bahwa kelompok provokator bukan bagian dari serikat buruh. “Mereka sengaja menyusup dan bertindak anarkis. Kami sedang mendalami motif dan jaringan di balik insiden ini,” ujarnya. Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Artanto, menekankan bahwa mayoritas aksi buruh berjalan damai dan insiden hanya dipicu oleh oknum tertentu.
Gubernur Jawa Tengah mengapresiasi penyampaian aspirasi buruh secara damai, tetapi mengecam keras tindakan anarkis yang mengganggu ketertiban. Ia mendukung langkah tegas polisi untuk menindak provokator.
Polda Jateng menduga ada agenda politik atau kepentingan tertentu di balik infiltrasi kelompok anarkis. Sebanyak 24 mahasiswa yang diamankan sedang diperiksa untuk klarifikasi keterlibatan mereka. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi tidak valid.
Penulis : Tim Nusantara.media
Editor : Admin