Bandarlampung, Nusantara Media –
Warga Kota Bandarlampung berduka atas kematian M. Riki, bocah laki-laki berusia 14 tahun, yang ditemukan tewas mengapung di kolam air mancur dekat Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Siger Milenial, Kecamatan Telukbetung Utara, pada Senin (26/5/2025) pukul 15.10 WIB. Peristiwa ini memicu perhatian publik terhadap keselamatan anak-anak di area publik.
Pengunjung yang berada di atas JPO pertama kali melihat tubuh M. Riki mengapung di kolam taman. Mereka segera melapor kepada petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bandarlampung. “Pengunjung melaporkan adanya tubuh anak kecil di kolam air mancur,” kata Nurizky, Kepala Satpol PP Kota Bandarlampung. Petugas langsung bergerak cepat dan menghubungi Kepolisian Sektor Telukbetung Utara untuk menangani kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolsek Telukbetung Utara, AKP Martoyo, mengidentifikasi korban sebagai M. Riki, warga Jalan Mawar, Pesawahan, Telukbetung Selatan. Menurut polisi, Riki sering bermain di sekitar kolam air mancur yang memiliki kedalaman 80 cm di pinggir dan lebih dari satu meter di bagian tengah. “Kami menduga Riki tenggelam saat bermain air bersama teman-temannya,” ujar Martoyo. Ia juga menegaskan bahwa instalasi listrik di kolam aman dan tahan air, sehingga menepis spekulasi bahaya kelistrikan.
Seorang anak di lokasi kejadian menyebut Riki berasal dari wilayah Gudang Lelang dan dikenal sering bermain di kolam tersebut. “Dia salah satu anak yang suka main air di sini,” ungkapnya kepada media. Tim Identifikasi dan Olah Tempat Kejadian Perkara (Inafis) Polresta Bandarlampung segera mengevakuasi jenazah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek untuk autopsi. Setelah pemeriksaan, keluarga mengurus jenazah untuk dibawa pulang.
Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kematian dan kronologi kejadian. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak saat bermain di area publik, terutama di sekitar kolam atau perairan. Warga diimbau untuk lebih waspada guna mencegah tragedi serupa.
Penulis : Nining