Pandeglang. Nusantara.media – Ratusan anggota Ormas Satria Banten menggeruduk Toko Emas Sinar Banten di Labuan, Banten, dalam aksi unjuk rasa yang berujung ricuh. Massa menuntut penutupan segera toko emas tersebut, menudingnya melakukan praktik penipuan harga dan ketidakjelasan informasi produk yang merugikan konsumen. Aksi ini dipicu oleh gelombang keluhan masyarakat yang merasa menjadi korban praktik bisnis haram Sinar Banten.
“Tutup! Tutup! Sinar Banten Penipu!” teriak massa yang memadati depan toko emas tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Rudi Liuh, perwakilan Ormas Satria Banten, dengan lantang menyatakan bahwa pihaknya tidak akan berhenti sampai hak-hak konsumen dipulihkan. “Kami tidak akan biarkan Sinar Banten terus memangsa konsumen! Jika tidak ada tindakan tegas, kami akan kerahkan massa yang lebih besar!” ancamnya.
Selain menuntut penutupan, Ormas Satria Banten juga mendesak pihak berwenang untuk melakukan audit total terhadap seluruh transaksi yang dilakukan oleh Toko Emas Sinar Banten. Mereka menuntut agar para pelaku praktik curang ini dijerat dengan sanksi pidana yang setimpal.
“Ini bukan hanya soal kerugian materi, tapi juga soal kepercayaan masyarakat yang dikhianati! Para penipu ini harus merasakan dinginnya jeruji besi!” tegas salah seorang demonstran dengan nada geram.
Beberapa konsumen yang hadir dalam aksi tersebut mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap layanan yang mereka terima dari Toko Emas Sinar Banten. Mereka mengeluhkan harga yang tidak transparan, kualitas produk yang meragukan, dan pelayanan yang buruk.
“Saya merasa ditipu mentah-mentah! Harga emasnya mahal sekali, tapi kualitasnya jelek. Pelayannya juga tidak ramah,” ujar seorang ibu rumah tangga yang mengaku menjadi korban Sinar Banten.
Pihak Toko Bungkam: Ada Apa Dibalik Diamnya Sinar Banten
Hingga berita ini diturunkan, pihak Toko Emas Sinar Banten belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi protes dan tudingan yang dilayangkan oleh Ormas Satria Banten dan para konsumen. Bungkamnya pihak toko menimbulkan spekulasi liar di kalangan masyarakat.
Aksi unjuk rasa ini menjadi peringatan keras bagi para pelaku usaha nakal di wilayah Labuan. Jika tidak ada tindakan tegas dari pihak berwenang, bukan tidak mungkin aksi serupa akan terus berlanjut dan meresahkan masyarakat.
Penulis : Tim