Tim konservasi Indonesia berhasil translokasi badak Jawa bernama Musofa. Ini merupakan pertama kalinya di habitat alami. Mereka pindahkan dia ke Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Operasi ini beri nama “Merah Putih”. Spesies endemik ini sangat terancam punah. Kolaborasi lintas lembaga, termasuk dukungan Marinir TNI, jadi kunci sukses.
Komandan Satuan Tugas pimpin operasi. Dia adalah Komandan Resor Militer (Danrem) 064/Maulana Yusuf Banten. Wakilnya termasuk Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banten dan Kepala Balai TN Ujung Kulon. Kementerian Kehutanan (Kemenhut), TNI, dan Yayasan Badak Indonesia (YABI) ikut serta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tim lakukan simulasi kendaraan amfibi KAPA K-61. Ini petakan tantangan medan. Badak punya berat lebih dari satu ton. Pada 25 September 2025, mereka gelar Tactical Floor Game (TFG) di Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta. TFG simulasikan peran, evakuasi, dan risiko. Ini pastikan koordinasi tim.
Musofa masuk pit trap pada 3 November 2025. Tim pantau intensif. Dia tak luka. Pemeriksaan awal selesai. Pemindahan mulai 4 November 2025 pukul 04.00 WIB. Tim evakuasi dari pit trap ke kandang angkut. Jalur hutan sempit dan licin.
Pada 5 November 2025 pukul 14.20 WIB, KAPA K-61 angkut kandang. Kendaraan ini tembus rute laut ke Legon Pakis. Ini amfibi berkapasitas besar. Stabilitasnya minimalkan stres badak.
Setiba pukul 17.00 WIB, tim pindah kandang ke truk darat. Proses cepat tapi aman. Musofa tiba JRSCA pukul 18.20 WIB. Dia mulai habituasi di paddock. Tim dokter hewan observasi medis.
Badak Jawa hanya ada di TNUK, Indonesia. Operasi ini beri harapan baru. Ini bukti perencanaan matang. Kolaborasi ilmiah dan dukungan sektor sukses. Profesionalitas Marinir TNI jadi penentu.
Keberhasilan ini catat sejarah. Indonesia siap misi kompleks. Ini tingkatkan upaya selamatkan spesies terancam. Kolaborasi strategis lindungi biodiversitas.
Penulis : Redaksi
Editor : Admin
Sumber Berita: Balai Taman Nasional Ujung Kulon
