Jakarta, Nusantara.media– Muhammad Kerry Adrianto Riza, yang lebih dikenal sebagai Kerry Riza, adalah seorang pengusaha dan tokoh publik asal Indonesia yang lahir pada 15 September 1986. Ia merupakan anak dari Mohammad Riza Chalid, seorang tokoh terkemuka dalam industri migas di Indonesia. Kerry memiliki latar belakang pendidikan yang solid, dimulai dari pendidikan dasar di Jakarta dan melanjutkan ke United World College of South East Asia di Singapura, sebelum meraih gelar BSc Applied Business Management dari Imperial College, University of London pada tahun 2008.
Kerry Riza memiliki berbagai posisi penting dalam dunia bisnis dan olahraga, antara lain:
1.Komisaris Utama di GAP Capital.
2.Presiden Direktur di PT Pelayaran Mahameru Kencana Abadi.
3.Komisaris di PT Orbit Terminal Merak.
4.Presiden Klub Basket Hangtuahyang berkompetisi di liga basket Indonesia.
5.Presiden Direktur Navigator Khatulistiwa.
6.Presiden Direktur Kidzania Jakarta.
Kerry Riza terlibat dalam beberapa kontroversi yang mencuat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk:
1.Di PT Orbit Terminal Merak, Kerry diduga menjabat sebagai Komisaris Direktur PT Orbit Terminal Merak, Gading Ramadhan Joedo juga tercatat sebagai Direktur PT Mahameru Kencana Abadi sejak 2012.
Perusahaan ini menjadi kontroversial karena disebut dalam surat Setya Novanto kepada Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto pada November 2015, terkait permintaan DPR RI, agar Pertamina membayar biaya penyimpanan BBM kepada PT Orbit Terminal Merak. Pertamina tidak menuruti surat ini dikarenakan masih ada renegosiasi harga yang sedang berlangsung, dan kemudian surat tersebut dinyatakan palsu.
Saat menikah, foto pernikahan yang menunjukkan kehadiran Hatta Rajasa (mantan Menteri Koordinator Perekonomian) menjadi saksi dan turut dihadiri oleh Purnomo Yusgiantoro (mantan Menteri Pertahanan) sempat menjadi kontroversi.
Kerry diduga terlibat dalam kasus korupsi yang melibatkan pengelolaan minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina. Ia berperan sebagai Beneficial Owner di PT Navigator Khatulistiwa dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Total kerugian yang ditimbulkan dari praktik korupsi ini mencapai Rp193,7 triliun. Kerry bersama dengan pejabat lainnya diduga mengatur harga dan memenangkan tender untuk perusahaan mereka sendiri dalam pengadaan minyak mentah.
Kerry Riza menikah dengan Atya Irdita Sardadi dan dikaruniai dua anak. Ia dikenal aktif dalam menulis analisis ekonomi dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial.
Penulis : Ali