TANGERANG, NUSANTARA.MEDIA – Kerja sama antara Kepolisian Resor Kota Tangerang (Polresta Tangerang) dan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Cisoka membuahkan hasil dengan berhasilnya menangkap dua orang terduga pelaku penyerangan terhadap seorang satpam di SMKN 9 Cisoka, Kabupaten Tangerang. Tersangka yang berinisial AK (39) dan AL (29) tersebut diduga merupakan oknum anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Penangkapan itu terjadi di Bandung, Jawa Barat, setelah para tersangka berhasil lolos dari kejaran aparat penegak hukum selama seminggu penuh. Kepala Polresta Tangerang, Kompol Baktiar Joko Mujiono, membenarkan penangkapan itu saat jumpa pers pada Rabu, 26 Maret 2025.
“Setelah seminggu buron, tersangka berhasil diringkus tim kami,” ungkap Kompol Baktiar. Ia menambahkan, “Penyidikan masih berlangsung di Satreskrim, di sana para tersangka akan dimintai pertanggungjawaban.”
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Respon cepat Kepolisian Daerah Tangerang menunjukkan dedikasi mereka dalam menegakkan hukum dan ketertiban di masyarakat. Penangkapan tersangka yang berhasil setelah pengejaran selama seminggu menunjukkan bahwa polisi berkomitmen untuk memulihkan rasa aman dan keadilan bagi korban serta masyarakat luas yang terkena dampak insiden tersebut.
Keterlibatan anggota LSM dalam penyerangan ini menimbulkan kekhawatiran signifikan mengenai akuntabilitas dan potensi penyalahgunaan kekuasaan dalam organisasi semacam itu. Peristiwa ini telah memicu kemarahan dan perhatian nasional karena beratnya serangan dan keterlibatan individu yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat.
Kasus ini menggarisbawahi perlunya semua individu, terlepas dari afiliasi mereka, untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka. Hal ini juga menekankan perlunya perlindungan dan dukungan yang memadai bagi personel keamanan dan individu lain yang mungkin berisiko mengalami kekerasan.
Situasi ini menuntut peningkatan pengawasan dan akuntabilitas dalam LSM untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan memastikan perilaku etis. Kepolisian Daerah Tangerang akan melanjutkan penyelidikan, dengan fokus pada pengumpulan bukti dan pemeriksaan saksi untuk membangun kasus yang kuat terhadap para tersangka. Proses hukum diperkirakan akan menyusul, dengan para tersangka menghadapi tuduhan serius terkait kekerasan.
Para pemimpin masyarakat setempat dan kelompok advokasi telah menyatakan dukungan mereka terhadap korban dan menyerukan tindakan tegas terhadap pelaku. Mereka menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan pendidikan serta perlunya tindakan preventif untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Dengan meningkatnya aksi protes nasional terkait kasus ini, diharapkan akan ada perubahan positif dalam penegakan hukum dan perlindungan terhadap individu yang berisiko mengalami kekerasan, serta peningkatan akuntabilitas dalam organisasi-organisasi yang beroperasi di masyarakat.
Kepolisian dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan adil bagi semua.
Penulis : David