Polisi Indonesia Didesak untuk Menindak Keras Organisasi Preman

- Writer

Minggu, 16 Maret 2025 - 12:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Kepri. Nusantara.media – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)

Rahmad Sukendar, Ketua Badan Penelitian Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran RI (BPI KPNPA RI), menegaskan,

“Kita sudah sering melihat dan membaca di berbagai media tentang tindakan-tindakan yang tidak baik yang dilakukan oleh anggota ormas tertentu terhadap masyarakat dan pengusaha. Sayangnya, respon dari pihak kepolisian dan pemerintah masih terlihat lemah,” kata Rahmad.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menegaskan, keberadaan ormas yang merugikan dunia usaha dan masyarakat perlu dievaluasi kembali agar tidak mengganggu iklim investasi di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun menyoroti hal tersebut.

Baca Juga :  Terungkap! 59 Titik Ladang Ganja di TNBTS Lumajang

“Kita tidak boleh menunggu terlalu lama. Pemerintah harus segera mengevaluasi keberadaan ormas-ormas tersebut, berkoordinasi dengan penegak hukum, Kadin, dan DPR untuk membedakan mana yang benar-benar menguntungkan dan mana yang merugikan iklim investasi,” kata Luhut.

Senada dengan Luhut, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kepatuhan dan Etika Bisnis, Haryara Tambunan, menegaskan tindakan premanisme yang dilakukan anggota ormas dapat merusak kepercayaan investor asing.

“Investor butuh kepastian hukum dan keamanan. Kalau premanisme masih dibiarkan, mereka akan berpikir ulang untuk berinvestasi di Indonesia,” tegasnya.

Rahmad Sukendar menambahkan, premanisme di dunia usaha tidak hanya merugikan investor, namun juga berdampak buruk pada masyarakat.

Baca Juga :  Berburu Sunset di Pantai Santuy, Di Pandeglang

Saat ini, banyak ormas yang dianggap melakukan kegiatan yang meresahkan masyarakat dan dunia usaha. Jika dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan pelarian modal dari Indonesia.

“Apakah ini sengaja dibiarkan terjadi? Kalau tidak, maka pemerintah harus segera mengambil langkah konkret untuk memastikan iklim investasi tetap kondusif dan bebas dari praktik pungli,” katanya.

Dengan adanya desakan dari berbagai pihak, diharapkan pemerintah dan kepolisian dapat mengambil tindakan tegas guna menciptakan lingkungan usaha yang aman dan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Penulis : Awang Sukowati

Editor : Redaksi

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Warga Huntap di Kecamatan Sumur Belum Menerima Sertfikat Tanah Dan Bangunan
SIS Gelar Purnawiyata 2025: Diplomasi Pendidikan Cetak Generasi Indonesia Berkarakter Global di Singapura 
Kemenkes Waspada: Seluruh Faskes Siaga Hadapi Lonjakan COVID-19 di Asia
Pemdes Sungai Kedukan Salurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) DD Tahap 1 T/A 2025
Waspada! BMKG Rilis Peringatan Dini Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang di Jabodetabek 29 Mei 2025
Aksi Penipuan Uang Palsu di BRILink Naimata Kota Kupang Terekam CCTV
Babinsa Pebayuran Dampingi Petani Panen, Harga Padi Tembus Rp 6.900 per Kg
Konfrontasi Kasus Pengancaman Wartawan Radar Kepri di Lingga, Saksi Diduga Beri Keterangan Palsu

Berita Terkait

Jumat, 30 Mei 2025 - 21:21 WIB

Warga Huntap di Kecamatan Sumur Belum Menerima Sertfikat Tanah Dan Bangunan

Jumat, 30 Mei 2025 - 20:20 WIB

SIS Gelar Purnawiyata 2025: Diplomasi Pendidikan Cetak Generasi Indonesia Berkarakter Global di Singapura 

Jumat, 30 Mei 2025 - 19:45 WIB

Kemenkes Waspada: Seluruh Faskes Siaga Hadapi Lonjakan COVID-19 di Asia

Jumat, 30 Mei 2025 - 14:47 WIB

Pemdes Sungai Kedukan Salurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) DD Tahap 1 T/A 2025

Kamis, 29 Mei 2025 - 21:32 WIB

Waspada! BMKG Rilis Peringatan Dini Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang di Jabodetabek 29 Mei 2025

Berita Terbaru