Petani Sawit Banten Bersiap Unjuk Rasa di PKS Kertajaya

- Writer

Rabu, 14 Mei 2025 - 18:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lebak, Nusantara Media – Aliansi Petani Sawit bersama DPW Apkasindo Banten berencana menggelar unjuk rasa pada Senin (19/5/2025) di Kabupaten Lebak, Banten. Mereka menuntut ganti rugi atas dugaan selisih hasil timbangan Tandan Buah Segar (TBS) selama enam bulan terakhir.

Namun, rencana aksi ini memicu pro-kontra. Sebagian petani khawatir unjuk rasa akan mengganggu operasional Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kertajaya. “Kami ingin hak kami terpenuhi, tetapi pabrik harus tetap beroperasi. Ini menyangkut mata pencaharian kami,” ujar seorang petani anonim.

Manajemen PKS Kertajaya menegaskan bahwa persoalan timbangan tidak melibatkan petani secara langsung. Menurut mereka, petani menjual TBS ke pemasok, bukan ke pabrik. “Kontrak kerja dengan pemasok telah mengatur bahwa keberatan atas timbangan harus diajukan saat penimbangan, bukan setelahnya,” tegas pihak PKS.

Mereka juga mempertanyakan legitimasi Apkasindo Banten dalam menggugat selisih timbangan dan menyarankan penyelesaian melalui jalur hukum.

Edi, salah satu petani sekaligus pengepul TBS plasma, menyatakan tidak mengalami kerugian. “Sistem timbangan selama ini transparan. Saya tidak merasa ada masalah,” katanya. Di sisi lain, pengepul lain mendesak penyelesaian hukum untuk mencegah klaim sepihak.

“Perusahaan wajib bertanggung jawab jika terbukti ada selisih,” tegasnya.

Baca Juga :  Keluarga Guru Mengaji di Lebak Hidup Memprihatinkan, Bantuan PKH dan BPNT Tak Kunjung Tiba

Masyarakat setempat berharap konflik tidak mengganggu produksi PKS Kertajaya yang menjadi pilar ekonomi Lebak. Pabrik ini menyerap ribuan tenaga kerja dan berkontribusi 4,5% terhadap PDRB Banten. Data Kementerian Pertanian menegaskan Lebak sebagai produsen sawit utama di provinsi tersebut.

Koordinator Apkasindo Banten menyatakan aksi akan berlangsung damai. “Kami tidak ingin menutup pabrik, hanya menuntut keadilan. Jika perlu, kami akan mediasi melalui Kementerian Pertanian atau Ombudsman,” jelasnya.

Masyarakat mendorong kedua belah pihak mencari solusi adil tanpa mengorbankan stabilitas ekonomi. Prinsip keadilan bagi petani dan kelangsungan industri sawit harus berjalan beriringan.

Penulis : Tim Nusantara.media

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Warga Temukan Penghuni Kontrakan Sudah Meninggal, Polsek Tigaraksa Bawa Jenazah ke RS
Polda Banten Gelar Welcome Parade Sambut Kapolda Baru Brigjen Pol Hengki
Skandal Pungutan Seragam Jutaan Rupiah di SMKN 4 Pandeglang, Program Sekolah Gratis Gubernur Banten Dianggap Gagal
Komunitas Nelayan Cigondang Apresiasi Kompensasi Tumpahan Batu Bara
Pesta Rakyat Cikeusik HUT RI ke-80 Berlangsung Meriah, Gotong Royong Atasi Sampah
Kuwu Bojen Cup 2025: Turnamen Sepak Bola Tarkam Bergengsi Resmi Bergulir di Pandeglang
Perayaan HUT RI ke-80 di Griya Sodong Indah Penuh Kemeriahan dan Kebersamaan
Bupati Pandeglang Kukuhkan 50 Anggota Paskibraka untuk HUT RI ke-80
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 20 Agustus 2025 - 20:22 WIB

Warga Temukan Penghuni Kontrakan Sudah Meninggal, Polsek Tigaraksa Bawa Jenazah ke RS

Rabu, 20 Agustus 2025 - 17:25 WIB

Polda Banten Gelar Welcome Parade Sambut Kapolda Baru Brigjen Pol Hengki

Rabu, 20 Agustus 2025 - 14:11 WIB

Skandal Pungutan Seragam Jutaan Rupiah di SMKN 4 Pandeglang, Program Sekolah Gratis Gubernur Banten Dianggap Gagal

Rabu, 20 Agustus 2025 - 10:17 WIB

Komunitas Nelayan Cigondang Apresiasi Kompensasi Tumpahan Batu Bara

Selasa, 19 Agustus 2025 - 21:10 WIB

Pesta Rakyat Cikeusik HUT RI ke-80 Berlangsung Meriah, Gotong Royong Atasi Sampah

Berita Terbaru