Kemacetan Parah di Jalur Wisata Banten: Keluar Mulut Harimau, Masuk Mulut Buaya

- Writer

Senin, 8 September 2025 - 13:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_131072

Oplus_131072

Pandeglang, Nusantara Media

Peribahasa “keluar dari mulut harimau, masuk ke mulut buaya” menggambarkan situasi pengendara di jalur wisata Banten. Kemacetan lalu lintas akibat perbaikan infrastruktur serentak mencuri perhatian publik. Wilayah Pandeglang menuju Labuan serta rute Ciomas ke Anyer dan Carita di Kabupaten Serang terkena dampak parah. Libur akhir pekan memperburuk keadaan karena lonjakan wisatawan memicu keluhan luas, termasuk dari pengunjung luar provinsi.

Perbaikan jembatan di Mengger Kadu Hejo, Pandeglang, memicu kemacetan parah. Penerapan sistem buka-tutup arus kendaraan menciptakan bottleneck, terutama pada Jumat hingga Minggu. “Kemacetan di Mengger sudah kronis saat libur akhir pekan,” kata seorang warga lokal yang enggan menyebut nama. Akibatnya, ribuan wisatawan menuju Serang beralih ke jalur alternatif Ciomas untuk menghindari macet.

Jalur Ciomas-Mandalawangi tak luput dari masalah. Perbaikan dan pengecoran jalan di beberapa titik mempersempit lajur. Jalan dua lajur kini hanya satu arah karena sisi lain digunakan untuk pembangunan. Wisatawan dari Anyer, Cinangka, Carita, hingga Tanjung Lesung terjebak lebih lama. Di Kecamatan Ciomas, enam titik perbaikan jalan, dari Kampung Ujung Tebu hingga dekat kampus Untirta di Palima, memperparah situasi.

Baca Juga :  Solidaritas Masyarakat Cikamunding: Aksi Penutupan Kegiatan PT.

Pemerintah daerah menuai kritik karena perbaikan serentak dilakukan saat musim liburan. Banyak pihak mempertanyakan apakah pemerintah telah memetakan manajemen konflik sebelum memulai proyek. “Pemerintah pasti tahu potensi kemacetan ini. Proyek ini kan pakai uang pajak rakyat,” ujar seorang wisatawan Jakarta yang terjebak berjam-jam. Keluhan wisatawan luar kota menambah rasa malu warga Banten. Infrastruktur wisata yang seharusnya mendongkrak ekonomi justru menghambat.

Hingga kini, Pemerintah Provinsi Banten belum memberikan pernyataan resmi terkait kemacetan ini. Publik menanti solusi konkret untuk mengatasi masalah yang merugikan wisatawan dan warga lokal.

Penulis : AA.

Editor : Redaksi

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Danramil 0111/Pagelaran Dampingi Wakil Bupati Pandeglang Launching Program Makan Bergizi Gratis di SDN Bama 2
GERMALA-K Lebak Kritik Proyek Pembangunan Sumur dan Broncaptering DPUPR
Saksikan Blood Moon 7–8 September 2025: Gerhana Bulan Total Langka di Indonesia
Penguatan Tusi Petugas, Kalapas Narkotika Bandar Lampung Dorong Implementasi Nilai PRIMA
Pria Ditemukan Tewas Membusuk di Hutan Boro, Gunungkidul, Diduga Kecelakaan Tunggal
Remaja Hilang Terseret Arus Kali Cikarang, Tim SAR Dikerahkan untuk Pencarian
Misteri Mayat Tanpa Identitas Mengapung di Kalimalang Jakarta Timur
Operasi Pencarian dan Penyelamatan Darurat untuk Remaja Hilang di Cikarang Utara

Berita Terkait

Senin, 8 September 2025 - 13:47 WIB

Kemacetan Parah di Jalur Wisata Banten: Keluar Mulut Harimau, Masuk Mulut Buaya

Senin, 8 September 2025 - 11:53 WIB

Danramil 0111/Pagelaran Dampingi Wakil Bupati Pandeglang Launching Program Makan Bergizi Gratis di SDN Bama 2

Senin, 8 September 2025 - 11:41 WIB

GERMALA-K Lebak Kritik Proyek Pembangunan Sumur dan Broncaptering DPUPR

Senin, 8 September 2025 - 11:25 WIB

Saksikan Blood Moon 7–8 September 2025: Gerhana Bulan Total Langka di Indonesia

Minggu, 7 September 2025 - 22:30 WIB

Penguatan Tusi Petugas, Kalapas Narkotika Bandar Lampung Dorong Implementasi Nilai PRIMA

Berita Terbaru