Mahasiswa dan pemuda dari Dewan Pimpinan Wilayah Jaringan Pemuda Mahasiswa Indonesia (DPW JPMI) Provinsi Banten menggelar audiensi atau Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Ruang Banmus DPRD Kabupaten Pandeglang. Agenda ini merupakan penjadwalan ulang dari pertemuan yang tertunda minggu lalu. Hadir dalam acara ini perwakilan dari DPUPR, DPKP, DLH, DPMPTSP, Satpol PP Kabupaten Pandeglang, serta pimpinan, manajer, dan humas CV. Gari Setiawan Makmur (CV. GSM).
CV. GSM, berlokasi di perbatasan Kecamatan Panimbang dan Sobang, tepatnya Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, diduga melanggar sejumlah aturan. Perusahaan ini dituduh tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), izin lingkungan, serta melakukan pencemaran lingkungan. Selain itu, jumlah sapi impor yang ditampung melebihi kapasitas standar karantina hewan, berdampak buruk pada lingkungan dan masyarakat sekitar, termasuk sekolah-sekolah terdekat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Entis Sumantri, Koordinator Wilayah DPW JPMI Banten, menegaskan bahwa mereka tidak menolak investasi di Pandeglang. Namun, investor harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bukan dampak negatif. “Kami peduli sebagai agen sosial kontrol dan perubahan untuk memastikan investasi berdampak positif bagi peningkatan PAD dan ekonomi masyarakat,” ujar Entis, akrab disapa Tayo.
Dalam audiensi, terungkap bahwa izin Amdal CV. GSM masih dalam proses, dan IPAL belum selesai dibangun. “Perusahaan beroperasi, tetapi izin dan aturan diabaikan. Ini lucu,” kritik Tayo. Ia juga mempertanyakan izin dari Online Single Submission (OSS) yang diklaim perusahaan, tetapi tidak dapat ditunjukkan.
DPMPTSP Pandeglang menyatakan hanya memiliki data izin lama dari PT Global, bukan CV. GSM. Sementara itu, DLH Pandeglang menegaskan bahwa izin awal perusahaan hanya untuk 500 ekor sapi impor dari Australia, dan belum ada laporan perubahan kapasitas dari CV. GSM. Lokasi perusahaan yang berdekatan dengan pemukiman dan sekolah memperparah dampak, seperti gangguan proses belajar-mengajar akibat bau menyengat.
Penulis : Tayo