Kopi Gunung Karang: Jejak Rasa Leluhur dari Biji Kecil Menhir

- Writer

Sabtu, 12 April 2025 - 11:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Biji Kopi Gunung Karang (Foto/Ifan Apriyana)

Biji Kopi Gunung Karang (Foto/Ifan Apriyana)

Pandelang, Nusantara Media – Kopi Citaman Lawang Taji tumbuh subur di ketinggian 600–800 mdpl, tepatnya di blok Kadubetung, Lawang Taji, Kelurahan Juhut, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang. Pohon-pohon kopi tua berumur ratusan tahun tumbuh di antara celah-celah batu karang, menghasilkan biji kopi kecil yang memiliki karakteristik unik.

Varietas unggulan yang dikenal dengan sebutan MENHIR GK Biji Kecil Lawangtaji, ini memiliki aroma kompleks menyerupai gula aren, kacang sangrai, cokelat, rempah-rempah, vanila,

dan sensasi creamy yang halus di lidah. Dengan kandungan kafein yang sedang, kopi ini cocok dinikmati oleh berbagai kalangan.​

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Proses pemetikan dan pengolahan kopi ini dilakukan dengan cermat.

Hanya buah kopi yang benar-benar matang dan memiliki rasa manis alami yang dipanen.

Selanjutnya, biji diproses dengan metode natural, menjaga keaslian karakter rasa dari buah kopi itu sendiri.​

Kang Maman, penerus semangat dari Bapak Tarsan, sang pelopor pelestarian kopi Gunung Karang, bersama komunitas petani lokal, terus menjaga dan mengembangkan kopi ini sebagai bagian dari identitas budaya Pandeglang.​

Baca Juga :  Karang Taruna Cikarang Kota Dukung Penertiban Pasar Tumpah

Kopi Leupeh Lalay: Keunikan dari Alam

Kopi Leupeh Lalay merupakan kopi unik yang berasal dari biji kopi yang telah dikunyah oleh kelelawar di kawasan Gunung Karang.

Dalam bahasa Sunda, “lalay” berarti kelelawar.

Berbeda dengan kopi luwak yang dicerna sepenuhnya, kelelawar hanya mengunyah buah kopi merah dan meludahkan bijinya.

Biji-biji inilah yang kemudian dikumpulkan oleh petani untuk diproses lebih lanjut.​

Meskipun belum dikenal luas, kopi robusta dari Leupeh Lalay ini pernah meraih juara 1 dalam kompetisi kopi di Surabaya.

Asosiasi Kopi Indonesia (Aski) Banten telah memberikan pelatihan kepada petani setempat mengenai proses penjemuran, sortasi, dan teknik pengolahan lainnya untuk meningkatkan kualitas dan nilai jual kopi ini.​

Tawon Banten Coffee: Brand Lokal yang Mengangkat Kopi Pandeglang

Bapak Tarsan memegang produk Tawon Banten Coffee dari Gunung Karang. (Foto: Ifan Apriyana)

Salah satu brand lokal yang turut mempopulerkan kopi khas Pandeglang adalah Tawon Banten Coffee.

Baca Juga :  Ricuh Pengacara Palsu dan Wanita Bersuami Digrebeg

Brand ini berperan aktif dalam memasarkan dan memperkenalkan Kopi Citaman Lawang Taji dan Kopi Leupeh Lalay ke pasar yang lebih luas.

Melalui pendekatan yang menggabungkan tradisi dan inovasi, Tawon Banten Coffee menjaga kualitas dan keaslian rasa kopi sambil mendukung kesejahteraan petani lokal.​

Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan, Anda dapat mengunjungi akun Instagram resmi mereka di @tawonbantencoffee.​

Biji Kopi Gunung Karang (Foto/Ifan Apriyana)

Kopi Citaman Lawang Taji dan Leupeh Lalay bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang cerita, budaya, dan keberlanjutan.

Dengan pendekatan yang menggabungkan tradisi dan teknologi modern, komunitas petani di Pandeglang berhasil menciptakan produk kopi yang tidak hanya lezat tetapi juga berkelanjutan.​

Bagi para pecinta kopi dan penikmat budaya, secangkir kopi dari lereng Gunung Karang adalah undangan untuk merasakan kekayaan alam dan sejarah yang tersimpan dalam setiap tegukan.

Penulis : Ifan Apriyana

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Viral: Pengendara Honda Brio Kabur Usai Isi BBM Rp200.000 di SPBU Rempoa, Polisi Selidiki
Dandim 0601/Pandeglang Jenguk Serma Muhammad Silayar di ICU RSPAD Gatot Subroto
Surat Terbuka Pensiunan Polri: Kisah Mengharukan dari Banten
Polsek Cikupa Tangkap Empat Pelaku Pencurian Sepeda Motor di Tangerang
Mahasiswa Desak Pemindahan Pusat Pemerintahan Kabupaten Serang ke Ciruas
Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko Dapat Apresiasi Warga Terdampak Radiasi Cesium-137
Pertambangan Tanpa Izin, Ahmad Rohani: Masyarakat Harus Diberi Perlindungan dan Solusi Hidup Layak
Babinsa dan Kepala Desa Surianeun Dampingi Penyaluran MBG bagi Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 00:34 WIB

Viral: Pengendara Honda Brio Kabur Usai Isi BBM Rp200.000 di SPBU Rempoa, Polisi Selidiki

Jumat, 24 Oktober 2025 - 00:04 WIB

Dandim 0601/Pandeglang Jenguk Serma Muhammad Silayar di ICU RSPAD Gatot Subroto

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:54 WIB

Surat Terbuka Pensiunan Polri: Kisah Mengharukan dari Banten

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:03 WIB

Polsek Cikupa Tangkap Empat Pelaku Pencurian Sepeda Motor di Tangerang

Kamis, 23 Oktober 2025 - 20:47 WIB

Mahasiswa Desak Pemindahan Pusat Pemerintahan Kabupaten Serang ke Ciruas

Berita Terbaru

Jawa Barat

David Peraja Wijaya: Jurnalis Muda Berbakat dari Jawa Barat

Kamis, 23 Okt 2025 - 23:49 WIB