Jakarta, Nusantara.media – Ketua Badan Pengawasan Keuangan dan Kekayaan Penyelenggara Negara (BPIN KPN),
Namun, Sukendar tidak berhenti di situ. Ia melontarkan usulan yang lebih radikal dan kontroversial: terbentuknya “Wisata Koruptor” yang dapat diakses oleh publik.
“Saya mengapresiasi inisiatif Presiden Prabowo,
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ide “Wisata Koruptor” ini bertujuan untuk mengekspos para koruptor yang telah terbukti bersalah kepada khalayak ramai. Sukendar meyakini bahwa dengan mempermalukan koruptor secara publik, efek jera yang dihasilkan akan jauh lebih besar dibandingkan hanya dengan memenjarakan mereka.
“Korupsi harus diekspos ke publik, agar moral mereka runtuh, dan masyarakat bisa melihat sendiri akibat kejahatan mereka. ‘Wisata Koruptor’ ini akan menjadi peringatan keras,” jelas Sukendar. Ia menambahkan bahwa konsep ini bukan hanya tentang menghukum, tetapi juga tentang memberikan pelajaran moral yang mendalam bagi masyarakat.
Sukendar juga mengungkapkan rasa muaknya terhadap para pejabat negara yang memperkaya dirinya sendiri
Rencana Presiden Prabowo untuk membangun penjara khusus koruptor di pulau terpencil telah
Meski demikian, beberapa pihak menekankan pentingnya reformasi sistem hukum yang lebih komprehensif untuk mengatasi akar masalah korupsi secara efektif. Sukendar sependapat dengan pemandangan ini.
“Penjara khusus koruptor adalah langkah awal yang baik, namun kita juga perlu memperkuat sistem pengawasan dan penegakan hukum,” ujarnya.
Dengan kombinasi antara tindakan tegas seperti penjara khusus dan “Wisata Koruptor,” serta reformasi sistem yang komprehensif, diharapkan Indonesia dapat mencapainya
Penulis : Awang Sukowati
Editor : Admin