Lebak, Nusantara.media – Aktivitas perusahaan yang beroperasi di wilayah Lebak telah memicu gelombang protes dari masyarakat setempat. Warga mengungkapkan kekhawatiran mendalam mengenai dampak negatif yang ditimbulkan oleh perusahaan tersebut, yang dianggap merugikan lingkungan, mengancam mata pencaharian, dan merusak tatanan sosial yang telah ada.
Protes ini dipicu oleh sejumlah laporan yang mengindikasikan kurangnya transparansi dalam pengukuran tanah dan kesepakatan ganti rugi yang dianggap sangat tidak adil. Banyak warga merasa bahwa hak-hak mereka diabaikan, dan mereka menuntut agar perusahaan menghormati hak-hak masyarakat serta menghentikan semua aktivitas yang merugikan sebelum adanya kesepakatan yang jelas dan adil.
Dalam aksi protes yang berlangsung di depan kantor Desa Cikamunding dan Perusahaan . salah satu perwakilan masyarakat berteriak, “Kami tidak akan mundur sampai suara kami didengar! Kami berjuang untuk hak kami!” Suara semangat dan tekad ini menggema di antara kerumunan yang terdiri dari berbagai kalangan, termasuk warga lokal, aktivis lingkungan, akademisi, dan organisasi non-pemerintah yang memberikan dukungan penuh terhadap perjuangan masyarakat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Para peserta protes menuntut agar perusahaan melakukan dialog terbuka dan transparan mengenai dampak lingkungan dari aktivitas, LBH Lodaya Pajajaran dan Grib jaya.. Mereka juga meminta agar perusahaan memberikan kompensasi yang adil bagi warga yang terdampak, serta melibatkan masyarakat dalam setiap keputusan yang berkaitan dengan penggunaan tanah dan sumber daya alam di wilayah tersebut.
Dukungan dari berbagai organisasi non-pemerintah dan aktivis lingkungan semakin memperkuat posisi masyarakat. Mereka menekankan pentingnya keadilan sosial dan perlindungan lingkungan dalam setiap aktivitas perusahaan. “Kita tidak bisa mengorbankan lingkungan dan hak-hak masyarakat demi keuntungan perusahaan. Ini adalah masalah yang harus diselesaikan dengan cara yang adil dan berkelanjutan,” ujar Darwis salah satu X NAPI yang hadir dalam aksi tersebut.
Protes ini menjadi sorotan nasional, dengan banyak media yang meliput dan mengangkat isu-isu yang dihadapi oleh masyarakat Lebak. Masyarakat berharap bahwa dengan adanya perhatian dari publik dan dukungan luas, perusahaan akan lebih mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari aktivitas mereka.
Kekhawatiran masyarakat Lebak ini mencerminkan tantangan yang lebih besar dalam hubungan antara perusahaan dan komunitas lokal di seluruh Indonesia. Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan, masyarakat semakin berani untuk bersuara dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Penulis : Edin