Kejaksaan Agung Gencar Kasus Korupsi, Jampidsus Serangan Balik

- Writer

Senin, 17 Maret 2025 - 18:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta. Kepri. Nusantara.media– Di tengah gencarnya Kejaksaan Agung RI membongkar kasus-kasus mega korupsi, muncul dugaan upaya pelemahan institusi melalui pelaporan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketua umum BPI KPNPA RI Rahmad Sukendar, menyebut pelaporan tersebut sebagai bentuk “pembunuhan karakter” yang dilakukan oleh kelompok koruptor dan pihak yang mengincar jabatan strategis.

“Pembunuhan karakter dilakukan oleh bohir-bohir koruptor dan juga ada dari dalam yang ingin jabatan,” tegas Rahmad dalam keterangan tertulis, Senin (17/3/2025).

Menurutnya, pelaporan terhadap Febrie Adriansyah bukan sekadar upaya hukum, melainkan strategi perlawanan balik dari para koruptor yang merasa terancam. Ia menilai bahwa langkah-langkah pemberantasan korupsi yang dilakukan Kejaksaan Agung sudah menyentuh kepentingan besar, sehingga muncul gerakan untuk mengalihkan perhatian publik.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Korupsi Berjamaah dan Serangan Balik terhadap Penegak Hukum

Rahmad juga menegaskan bahwa korupsi di Indonesia bukan hanya kejahatan individu, tetapi sudah menjadi praktik berjamaah yang melibatkan berbagai pihak, termasuk oknum pejabat publik.

Baca Juga :  Amsakar Achmad Resmi Menjabat Kepala BP Batam, Muhammad Rudi Siap Purna Tugas

“Sosok yang kritis dan berani dalam mengungkap kasus korupsi justru dilaporkan ke KPK. Ini bukti nyata bahwa korupsi bukan hanya kejahatan terstruktur, tapi juga dilakukan secara berjamaah oleh oknum-oknum yang ingin mempertahankan kepentingannya,” lanjutnya.

Pernyataan ini memperkuat dugaan bahwa ada upaya pelemahan terhadap institusi yang sedang gencar mengusut kasus-kasus besar. Rahmad mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam skenario yang dapat mengganggu jalannya pemberantasan korupsi.

Kejaksaan Agung Tetap Fokus pada Pemberantasan Korupsi

Menanggapi laporan tersebut, Febrie Adriansyah menyatakan bahwa dirinya tidak gentar dan tetap fokus pada tugasnya. Menurutnya, serangan balik seperti ini bukan hal baru dalam dunia penegakan hukum.

“Semakin besar perkara yang kita ungkap, semakin besar pula serangan yang kita hadapi. Kami tetap berkomitmen menuntaskan kasus-kasus korupsi besar tanpa terpengaruh oleh tekanan apa pun,” ujar Febrie dalam pernyataan resminya.

Sementara itu, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menegaskan bahwa Kejaksaan Agung akan tetap bekerja secara profesional. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada perlindungan bagi siapa pun yang terbukti melakukan pelanggaran hukum.

Baca Juga :  Tragedi KDRT di Bakauheni Suami Bunuh Istri,

Dukungan Publik dan Tantangan ke Depan

Kasus ini menimbulkan reaksi beragam di masyarakat. Sebagian besar menilai bahwa laporan terhadap Febrie Adriansyah adalah bagian dari strategi untuk melemahkan Kejaksaan Agung, yang saat ini sedang mengusut sejumlah kasus besar.

Pengiat anti korupsi dan lembaga independen yang mengawasi Korupsi, BPI KPNPA RI menilai bahwa tantangan terbesar dalam pemberantasan korupsi bukan hanya menangkap pelaku, tetapi juga menghadapi perlawanan dari jaringan yang sudah mengakar. Oleh karena itu, dukungan publik menjadi kunci agar Kejaksaan Agung tetap bisa bekerja tanpa tekanan politik.

“Apakah laporan terhadap Jampidsus Febrie Adriansyah ini benar-benar berdasarkan dugaan pelanggaran, atau hanya bagian dari strategi pelemahan institusi? Yang jelas, pertarungan melawan korupsi di Indonesia masih jauh dari selesai,”tutup Rahmad Sukendar.

Penulis : Awang Sukowati

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Rupiah Anjlok ke Level Terendah, Apa Penyebabnya?
Tips Liburan ke Labuan Bajo: Tiket, Penginapan, dan 5 Destinasi Wajib
Keberhasilan Mudik 2025 PBNU dan Presiden Prabowo Apresiasi
Kenaikan Pangkat Anumerta untuk Bripka Husni atas Pengorbanan
Banten Mulai Hari Ini Bebas Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor
Apresiasi Kapolri atas Operasi Ketupat 2025
TNI AL Minta Maaf kepada Keluarga Juwita, Korban Pembunuhan
Keluarga Sarmunah di Pandeglang Butuh Bantuan
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 10 April 2025 - 16:40 WIB

Rupiah Anjlok ke Level Terendah, Apa Penyebabnya?

Kamis, 10 April 2025 - 15:12 WIB

Tips Liburan ke Labuan Bajo: Tiket, Penginapan, dan 5 Destinasi Wajib

Kamis, 10 April 2025 - 12:28 WIB

Kenaikan Pangkat Anumerta untuk Bripka Husni atas Pengorbanan

Kamis, 10 April 2025 - 09:00 WIB

Banten Mulai Hari Ini Bebas Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor

Rabu, 9 April 2025 - 20:48 WIB

Apresiasi Kapolri atas Operasi Ketupat 2025

Berita Terbaru

Uang Rupiah (Envato/Lisensi Nusantara Media)

Nasional

Rupiah Anjlok ke Level Terendah, Apa Penyebabnya?

Kamis, 10 Apr 2025 - 16:40 WIB

Kecil, hitam, dan penuh manfaat. Kopi bukan hanya gaya hidup, tapi juga teman sehat sehari-hari, (Lisense Nusantara Media - Envato)

Kesehatan

Manfaat Kopi : Antara Kenikmatan dan Khasiatnya

Kamis, 10 Apr 2025 - 14:40 WIB

Banten

Kapolda Banten Pimpin Serah Terima Jabatan Karo SDM

Kamis, 10 Apr 2025 - 14:24 WIB