Jakarta, Nusantara Media -Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara resmi membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT) Polri di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Selasa (22/4). Acara ini tidak hanya fokus pada evaluasi kinerja operasional penanganan terorisme, tetapi juga menyoroti upaya reintegrasi mantan narapidana terorisme melalui program pemberdayaan ekonomi.
Dalam sambutannya, Sigit menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam memerangi terorisme. “Selain operasi intelijen dan penindakan, rehabilitasi dan deradikalisasi adalah kunci mencegah kejahatan terorisme berulang. Kami berkomitmen membantu mantan narapidana untuk mandiri secara ekonomi agar tidak kembali ke jalan radikal,” ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Kapolri menganugerahkan “Piagam Penghargaan Kapolri” kepada tiga pihak yang dinilai berkontribusi signifikan dalam mendukung kinerja Densus 88 AT. Meskipun identitas penerima tidak diungkap secara rinci, sumber Polri menyebut mereka berasal dari kalangan akademisi, komunitas, dan mitra strategis yang aktif dalam program pencegahan terorisme.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Puncak acara diisi dengan penyerahan bantuan modal usaha secara simbolis kepada perwakilan “Sahabat Densus”—mantan narapidana terorisme yang telah menjalani deradikalisasi. Tiga penerima utama bantuan tersebut adalah:
1. Imam Santosa (binaan Satgas Jakarta): Mengembangkan usaha makanan sehat “Diet Special Needs”.
2. Badri (binaan Satgas Banten): Membangun bisnis kopi “Koperasi Bina Ikhwan Mandiri (BIM)”.
3. Joko (binaan Satgas Jawa Tengah) Mengelola budidaya melon hidroponik dan madu.
Bantuan ini merupakan bagian dari program “Sahabat Densus” yang telah menjangkau 142 eks narapidana terorisme sepanjang 2023. Menurut data Polri, 78% penerima bantuan tercatat berhasil membangun usaha berkelanjutan dan tidak terlibat kembali dalam jaringan radikal.

Usai membuka Rakernis, Kapolri menyambangi stan-stan usaha yang dipamerkan oleh para “Sahabat Densus”. Di antaranya:
– Mulyani (Satgas Jawa Barat): Menjual olahan jahe, kunyit asam, dan kerupuk.
– Arif Nawawi (Satgas Jawa Timur) Memamerkan produk pakaian dan madu.
– Dodiek Kurniawan (Satgas Yogyakarta) Menawarkan menu ayam bakar dan kue tradisional.
Sigit mengapresiasi kreativitas dan semangat wirausaha mereka. “Ini bukti bahwa pendekatan humanis dan ekonomi mampu mengubah pola pikir mereka. Dukungan ini akan kami lanjutkan dengan kolaborasi Kementerian Koperasi dan UMKM,” tegasnya.
Rakernis yang berlangsung hingga dua hari ke depan akan membahas strategi penanganan ancaman terorisme terkini, termasuk peningkatan kapasitas teknologi digital untuk melacak aktivitas radikal di ruang siber. Hadir dalam acara ini para perwakilan BNPT, BIN, TNI, serta ahli kontraterorisme internasional.
Program pemberdayaan “Sahabat Densus” sendiri telah menjadi model rujukan Interpol dalam konferensi deradikalisasi global tahun 2023. Langkah ini memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang tidak hanya aktif memerangi terorisme, tetapi juga menjadi pelopor reintegrasi berbasis kemanusiaan.
Penulis : Sandi
Editor : Admin