Jokowi Diutus Prabowo ke Vatikan, Upaya Redam Isu Matahari Kembar dan Jaga Stabilitas Pemerintahan

- Writer

Sabtu, 26 April 2025 - 07:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Joko Widodo (kanan) tengah berdialog dengan Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik Dunia (kiri), yang didampingi oleh Romo Markus Solo Kewuta dari Staf Dikasteri untuk Dialog Antar-Agama Takhta Suci Vatikan, di veranda Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (4/9/2024). Pertemuan ini difokuskan pada pembahasan hubungan bilateral Indonesia-Vatikan serta isu-isu global, terutama yang berkaitan dengan perdamaian dunia. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Presiden Joko Widodo (kanan) tengah berdialog dengan Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik Dunia (kiri), yang didampingi oleh Romo Markus Solo Kewuta dari Staf Dikasteri untuk Dialog Antar-Agama Takhta Suci Vatikan, di veranda Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (4/9/2024). Pertemuan ini difokuskan pada pembahasan hubungan bilateral Indonesia-Vatikan serta isu-isu global, terutama yang berkaitan dengan perdamaian dunia. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, Nusantara Media – Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Presiden ke-7 RI, Jokowi, bersama sejumlah anggota kabinetnya, untuk menghadiri prosesi pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan.

Menurut Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro, keputusan tersebut memperlihatkan upaya Prabowo dalam menjalin sinergi politik dengan Jokowi. Di saat yang sama, langkah itu juga bertujuan meredakan gejolak isu soal kepemimpinan ganda.

Ia menekankan bahwa langkah itu menggambarkan kesan hubungan harmonis antara kedua tokoh nasional tersebut.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Secara institusional diutusnya Jokowi ke Vatikan menunjukkan 2 hal. Pertama relasi personal antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo baik-baik saja terlepas menguatnya isu matahari kembar. Kedua diutusnya Pak Jokowi ke Vatikan itu meredam juga isu matahari kembar, sehingga di Indonesia hanya ada satu matahari namanya Presiden Prabowo,” kata Agung saat dihubungi, Jumat (25/4/2025).

Prabowo Mengutus Joko Widodo: Menegaskan Kekuasaan dan Mendorong Kolaborasi Politik.

Jokowi
Presiden Prabowo (kanan) bersama Jokowi (kiri) (Laily Rachev – Biro Pers Sekretariat Presiden)

Agung menegaskan bahwa dengan mengirim Jokowi ke Vatikan, Prabowo secara jelas memperlihatkan posisinya sebagai pemegang kendali tertinggi negara.

Ia menilai tindakan itu menjadi simbol kuat bahwa Prabowo memiliki otoritas sebagai kepala negara. Hal ini termasuk hak untuk memberikan arahan kepada siapa pun, bahkan kepada mantan presiden, dalam urusan kenegaraan.

Baca Juga :  Pencurian dengan Pemberatan, Tiga Pelaku Diamankan

“Saya lihat pengutusan Pak Jokowi ke Vatikan itu memberikan semacam ruang ke Pak Prabowo untuk menegaskan peran sentralnya sebagai kepala pemerintahan, kepala negara, maupun panglima tertinggi yang mempunyai otoritas dan otoritatif untuk mengutus apakah itu eks presiden Jokowi, eks presiden SBY, maupun eks presiden Ibu Megawati misalnya,” ucap dia.

Agung melihat Prabowo sengaja melibatkan Jokowi sebagai bentuk ajakan terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai elemen.

Prabowo menggunakan cara ini untuk secara langsung menepis wacana sensitif terkait potensi dualisme kekuasaan atau isu matahari kembar.

“Artinya Pak Prabowo ingin rangkul semua presiden, pun kalau ada isu matahari kembar atau matahari tiga dan seterusnya saya lihat itu sudah imun di diri Pak Prabowo. Sehingga arahnya ke depan gimana dia bisa kolaborasi tapi di sisi lain beliau tidak tutup mata dengan isu ‘berbahaya’ ketika menguat matahari kembar, dan salah satu cara terbaik adalah mengutus Pak Jokowi untuk menghadiri penghormatan terakhir untuk Paus Fransiskus begitu,” jelasnya.

Baca Juga :  Polres Pringsewu Ungkap Kasus Premanisme Viral

Prabowo Redam Isu Dualisme Kekuasaan lewat Pengutusan Jokowi

Jokowi
Presiden Joko Widodo, bersama perwakilan Presiden Prabowo, terbang ke Vatikan untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.(Sumber: Instagram/@windrasanur)

Agung melihat keputusan Prabowo yang menunjuk Joko Widodo ketimbang Gibran sebagai utusan ke Vatikan merupakan langkah yang cermat dan penuh perhitungan.

Menurutnya, Prabowo sengaja mengirim sinyal politik melalui pilihan tersebut, memperkuat pesan simbolis dalam forum internasional sekaligus menyampaikan kehati-hatian dalam menjaga keseimbangan politik dalam negeri.

Agung menilai, pengiriman mantan presiden ke tujuh tersebut sebagai delegasi ke Vatikan bukan sekadar keputusan diplomatik biasa.

Menurutnya, Prabowo secara sadar menghindari mengutus Wapres Gibran atau Menlu demi menekankan pesan tertentu.

Ia menilai pilihan itu terkait dengan kedekatan masa jabatan Jokowi dan Prabowo. Kedekatan tersebut masih segar dalam ingatan komunitas internasional.

Prabowo mengutus Jokowi untuk memanfaatkan kedekatannya dengan mantan presiden itu secara simbolik. Langkah ini juga bertujuan meredam isu “matahari kembar” yang belakangan mencuat. Dengan demikian, Prabowo berupaya menjaga stabilitas pemerintahannya di masa mendatang.

Penulis : Ikhwan Rahmansyaf

Editor : Redaksi

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

SMPN 1 Sukaresmi Tegas Bantah Pungli Sampul Raport, Sediakan Opsi Transparan bagi Orang Tua
SMKN 1 Tangsel Gelar ‘Walk In Interview’ Targetkan 250 Alumni Langsung Kerja di 8 Perusahaan Besar
Aparat Penegak Hukum diduga Bungkam dan tutup mata terkait adanya dugaan Prusahaan Sapi Impor dari Australia oleh CV. GSM
Kapolri Sapa 34 Polda, Beri Pesan untuk Jaga Kekompakan
Tokoh Pemuda Panca Marga (PPM) Pandeglang Silaturahmi dengan Wantimcab, Bahas Sinergi Pembangunan Daerah
KKP BOMBAR DIRUSAK! PULAU CITLIM DIKERUK TAMBANG ILEGAL, EKOSISTEM PESISIR HANCUR TAK BALIK
Warga Serang Ditemukan Meninggal Gantung Diri di Kebun Rambutan Pandeglang
Kunjungi Raja Ampat, Ketum Bhayangkari Ny. Juliati Sigit Prabowo Salurkan Sembako hingga Gelar Khitanan Massal

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 13:49 WIB

SMPN 1 Sukaresmi Tegas Bantah Pungli Sampul Raport, Sediakan Opsi Transparan bagi Orang Tua

Selasa, 24 Juni 2025 - 20:52 WIB

SMKN 1 Tangsel Gelar ‘Walk In Interview’ Targetkan 250 Alumni Langsung Kerja di 8 Perusahaan Besar

Selasa, 24 Juni 2025 - 17:01 WIB

Aparat Penegak Hukum diduga Bungkam dan tutup mata terkait adanya dugaan Prusahaan Sapi Impor dari Australia oleh CV. GSM

Senin, 23 Juni 2025 - 11:16 WIB

Kapolri Sapa 34 Polda, Beri Pesan untuk Jaga Kekompakan

Minggu, 22 Juni 2025 - 13:58 WIB

Tokoh Pemuda Panca Marga (PPM) Pandeglang Silaturahmi dengan Wantimcab, Bahas Sinergi Pembangunan Daerah

Berita Terbaru

Kepulauan Riau

Menyambut Tahun baru Islam Lapangan Sepak Bolla di Banjiri Warga.

Kamis, 26 Jun 2025 - 15:04 WIB