Indonesia bersiap menyambut fenomena alam spektakuler, Gerhana Bulan Total atau Blood Moon, pada Minggu malam (7/9/2025) hingga Senin dini hari (8/9/2025). Fenomena ini terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan sejajar sempurna pada fase purnama, menyebabkan Bulan masuk ke bayangan inti (umbra) Bumi dan memancarkan warna merah memukau. Berikut panduan lengkap untuk menikmati keajaiban langit ini!
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis jadwal fase gerhana untuk wilayah Indonesia bagian barat (WIB):
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
– Awal Penumbra: Minggu, 7 September 2025, pukul 23:28:03 WIB
– Awal Sebagian (Parsial): Senin, 8 September 2025, pukul 00:27:07 WIB
– Awal Totalitas: Senin, 8 September 2025, pukul 01:31:17 WIB
– Puncak Gerhana: Senin, 8 September 2025, pukul 02:12:23 WIB
– Akhir Totalitas: Senin, 8 September 2025, pukul 02:53:23 WIB
– Akhir Sebagian (Parsial): Senin, 8 September 2025, pukul 03:57:33 WIB
– Akhir Penumbra: Senin, 8 September 2025, pukul 04:57:51 WIB
Durasi total gerhana mencapai 5 jam 29 menit 48 detik, dengan fase totalitas—saat Bulan berwarna merah penuh—berlangsung selama 1 jam 22 menit 6 detik. Seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan peristiwa ini jika cuaca cerah, menjadikannya momen yang tidak boleh dilewatkan!
Tahun 2025 menjadi tahun istimewa karena Indonesia akan menyaksikan dua gerhana bulan total, yaitu pada 13–14 Maret dan 7–8 September. “Kejadian dua gerhana bulan total dalam setahun tergolong langka,” ungkap Setyoajie Prayoedhie, Direktur Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG.
Warna merah pada Blood Moon muncul akibat hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi, yang memungkinkan cahaya merah dengan panjang gelombang lebih panjang mencapai permukaan Bulan. Fenomena ini menciptakan pemandangan langit yang dramatis dan memukau.
Untuk pengalaman terbaik saat mengamati Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025, ikuti tips berikut:
1. Pilih Lokasi Terbuka: Cari tempat dengan langit cerah, jauh dari polusi cahaya seperti lampu kota untuk pandangan optimal.
2. Gunakan Teleskop atau Binokular: Meski mata telanjang cukup untuk menikmati Blood Moon, alat optik akan memperjelas detail permukaan Bulan.
3. Periksa Cuaca: Pastikan kondisi cuaca mendukung, karena awan dapat mengganggu pengamatan.
4. Tonton Siaran Langsung: Jika cuaca buruk, ikuti siaran langsung di [www.nusantara.media](http://www.nusantara.media) atau akun TikTok resmi Kosim Indonesia Official.
“Gunakan teleskop atau binokular untuk pengalaman lebih detail,” saran Setyoajie. Berbeda dengan gerhana matahari, Anda tidak memerlukan alat pelindung khusus untuk menikmati Blood Moon, sehingga aman untuk dilihat langsung.
Warga di berbagai daerah, termasuk Bekasi, Jawa Barat, antusias menyambut fenomena ini. “Saya sudah menyiapkan teleskop kecil untuk mengamati Blood Moon bersama keluarga. Semoga cuaca cerah!” ujar Sofyan, warga Bekasi, kepada tim Nusantara. Antusiasme serupa juga terlihat di media sosial, dengan banyak warga berbagi rencana untuk menyaksikan keajaiban langit ini.
Blood Moon 7–8 September 2025 adalah kesempatan langka untuk menyaksikan keindahan alam semesta. Siapkan diri Anda untuk berada di lokasi terbaik atau ikuti siaran langsung.
Penulis : David