Lebak, Nusantara Media – Gerakan Mahasiswa Lawan Korupsi (Germala-K) Cabang Lebak menemukan indikasi ketidaksesuaian pelaksanaan proyek sumur dalam terlindungi dan broncaptering di Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Lebak. Temuan ini menunjukkan pekerjaan di lapangan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan spesifikasi teknis.
Germala-K resmi menyampaikan surat pemberitahuan aksi ke Polres Lebak sebagai bentuk protes. Mereka menuntut transparansi dan akuntabilitas dalam proyek yang dibiayai negara. Ketua Germala-K Lebak, Aril Saputra, menyebut beberapa pekerjaan di wilayah Lebak Selatan tidak memenuhi standar teknis.
Aril menegaskan, “Kami menduga proyek sumur dalam dan broncaptering dikerjakan asal-asalan, mengabaikan kualitas dan kebutuhan masyarakat.”
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Germala-K telah mengupayakan audiensi dengan Dinas PUPR Lebak untuk klarifikasi. Namun, respons Kepala Bidang Cipta Karya, Hendro, dianggap tidak memadai. “Kami sudah mencoba jalur tabayun, tetapi jawaban Kabid tidak menjelaskan masalah secara jelas. Oleh karena itu, kami akan menggelar aksi demonstrasi pada Selasa, 16 September 2025, di depan kantor Dinas PUPR Lebak,” ujar Aril.
Penulis : Edin