Lebak, Nusantara Media –
Pada 9 Mei 2025 pukul 22:42 WIB, wilayah Bayah, Banten, diguncang gempa berkekuatan magnitudo 1.8. Pusat gempa terletak di 22 km timur laut Bayah dengan kedalaman 6 km, tercatat oleh BMKG melalui sistem pemantauan mereka.
Meskipun magnitudonya relatif kecil, gempa ini menimbulkan pertanyaan: **apakah getaran tersebut berpotensi memicu dampak lebih lanjut atau bahkan gempa susulan?
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Gempa magnitudo 1.8 termasuk dalam kategori gempa ringan yang biasanya tidak menyebabkan kerusakan signifikan. Namun, kedalaman 6 km membuat getaran lebih terasa, terutama di wilayah dekat episentrum. BMKG melaporkan belum ada laporan kerusakan infrastruktur atau korban jiwa.
“Gempa ini berasal dari aktivitas sesar lokal, dan energinya tergolong rendah,” jelas Kepala Pusat Gempabumi BMKG.
BMKG menggunakan jaringan sensor seismograf dan teknologi InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) untuk mendeteksi aktivitas gempa. Data koordinat (6.82 LS – 106.42 BT) diproses secara cepat untuk menentukan tingkat risiko.
“Dengan kedalaman 6 km, fokus kami adalah memastikan tidak ada gangguan pada lapisan tanah,” papar ahli geofisika BMKG.
Kesigapan masyarakat menjadi kunci mengurangi risiko bencana. BMKG menyarankan warga untuk:
1. Tidak panik saat terjadi gempa.
2. Memeriksa kondisi rumah dan lingkungan.
3. Melaporkan efek gempa melalui platform
Penulis : Admin
Sumber Berita: Laporan BMKG-PGR II, 09 Mei 2025.*