Erick Thohir dan Direksi PT.Pertamina Diperiksa

- Writer

Senin, 17 Maret 2025 - 12:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Kepri. Nusantara.media.- Skandal korupsi besar sedang terjadi di Indonesia sebagai Rahmad Sukendar, Ketua BPI KPNPA  menyebut nama mantan Direktur Utama PT.Pertamina Nicke Widyawati dan Direktur Utama PT.Pertamina Alfian Nasution, dan menegaskan sangat tidak mungkin korupsi besar-besaran tersebut terjadi tanpa sepengetahuan mereka.

“Sangat tidak mungkin mereka tidak tahu. Ini seharusnya menjadi pintu masuk bagi Jaksa Agung untuk memeriksa semua pihak terkait, termasuk Erick Thohir dan Boy Thohir,” tegas Sukendar dalam keterangan resmi yang dirilis hari ini.

Sukendar menegaskan, kondisi ini gawat. Ia menegaskan, estimasi kerugian negara saat ini mencapai Rp 193,7 triliun, hanya untuk tahun 2023. Ia mengingatkan, jika dugaan praktik korupsi ini sudah berlangsung sejak 2018, total kerugian keuangan negara bisa jauh lebih besar.

“Jika modus operandinya konsisten sejak 2018, bayangkan berapa besar kerugian negara sebenarnya,” ujarnya mengingatkan.

Sukendar tak tinggal diam saat mengkritik sistem pengadaan minyak mentah dan produk kilang yang ada. Ia menggambarkannya sebagai sistem yang cacat dan penuh peluang korupsi, kebocoran, dan pemborosan. Ia berpendapat bahwa dugaan korupsi di PT.Pertamina bukanlah insiden yang berdiri sendiri, melainkan gejala korupsi yang sudah mengakar kuat.

“Korupsi di PT. Pertamina bukan sekadar kasus kecil. Ini menunjukkan kegagalan sistemik yang sudah mengakar dan berlangsung lama, yang menggerogoti stabilitas ekonomi dan kepercayaan publik,” tegasnya.

Mencerminkan kemarahan publik atas dugaan korupsi, Sukendar menganjurkan hukuman yang lebih keras bagi mereka yang terbukti bersalah, bahkan mengusulkan kemungkinan hukuman mati bagi koruptor yang menimbulkan kerusakan signifikan pada negara.

Baca Juga :  Lee Kuan Yew, Visioner yang Mengubah Singapura Jadi Negara Maju

“Kami berharap ada revisi UU agar hukuman mati bisa diterapkan kepada koruptor. Negara sudah terlalu menderita, hukumannya harus sesuai dengan kejahatannya,” katanya.

Kasus dugaan korupsi di PT.Pertamina telah menyita perhatian publik yang cukup besar, sehingga memicu kemarahan dan tuntutan pertanggungjawaban yang meluas. Kejaksaan Agung

Seiring dengan berjalannya penyelidikan, masyarakat, organisasi masyarakat sipil, dan pengamat internasional memantau perkembangan dengan saksama, berharap agar proses yang transparan dan imparsial dapat memberikan keadilan dan memulihkan kepercayaan terhadap tata kelola pemerintahan Indonesia. Kasus ini digambarkan sebagai salah satu skandal korupsi terbesar dalam sejarah Indonesia, dengan implikasi yang luas bagi

Penulis : Awang Sukowati

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kontroversi Pembangunan Ruko Megah Mantan Sekwan DPRD Lingga di Tengah Krisis Ekonomi: Dugaan Sumber Dana Tak Transparan
Gadis Hilang di Lampung Tengah Ditemukan di Yogyakarta Bersama Pria Beristri
Dua Tersangka Ditetapkan dalam Kasus Korupsi Proyek Jembatan Marok Kecil Lingga
Kemacetan Parah di Jalur Wisata Banten: Keluar Mulut Harimau, Masuk Mulut Buaya
Saksikan Blood Moon 7–8 September 2025: Gerhana Bulan Total Langka di Indonesia
Penguatan Tusi Petugas, Kalapas Narkotika Bandar Lampung Dorong Implementasi Nilai PRIMA
Warga Cigondang Protes Ketidakadilan Kompensasi Tumpahan Batubara PT TLP
Masalah Keuangan Lingga Diabaikan: Mengapa Gedung Kejari Jadi Prioritas?

Berita Terkait

Selasa, 9 September 2025 - 18:44 WIB

Kontroversi Pembangunan Ruko Megah Mantan Sekwan DPRD Lingga di Tengah Krisis Ekonomi: Dugaan Sumber Dana Tak Transparan

Senin, 8 September 2025 - 23:28 WIB

Gadis Hilang di Lampung Tengah Ditemukan di Yogyakarta Bersama Pria Beristri

Senin, 8 September 2025 - 21:44 WIB

Dua Tersangka Ditetapkan dalam Kasus Korupsi Proyek Jembatan Marok Kecil Lingga

Senin, 8 September 2025 - 13:47 WIB

Kemacetan Parah di Jalur Wisata Banten: Keluar Mulut Harimau, Masuk Mulut Buaya

Senin, 8 September 2025 - 11:25 WIB

Saksikan Blood Moon 7–8 September 2025: Gerhana Bulan Total Langka di Indonesia

Berita Terbaru