Selpia, Korban Tsunami yang Terlupakan: Anak 20 Tahun Menderita Gizi Buruk di Huntap Pandeglang

- Writer

Sabtu, 26 Juli 2025 - 17:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_131072

Oplus_131072

Pandeglang, Nusantara Media

Di tengah luka pasca-tsunami Selat Sunda 2018, kisah Selpia, gadis kecil kelahiran Tahun 2004, mengguncang hati. Anak kedua dari empat bersaudara ini, yang lahir prematur, kini berjuang melawan gizi buruk di Hunian Tetap (Huntap) Kampung Sukamerenah, Desa Banyumekar, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten.

keluarga Selpia, anak dari pasangan Dawi (48) dan Sakum (54), kehilangan bantuan sosial yang dulu menjadi penopang hidup mereka.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selpia, dengan tubuh kecilnya yang rapuh, mencerminkan nasib kelam korban tsunami yang terabaikan. Setelah bencana menghantam, keluarga ini pindah ke Huntap dengan harapan menjalani kehidupan lebih baik. Sayangnya, kenyataan justru memukul mereka.

Baca Juga :  Tumpahan Batu Bara di Pulau Popole: Aktivis Desak Pemerintah Awasi Ketat dan Pulihkan Ekosistem Laut

Dawi, sang ayah, berbagi kepedihan, “Kami hanya mengandalkan penghasilan seadanya. Bahkan, untuk makan sehari-hari saja sulit, apalagi membiayai pengobatan Selpia.”

Karena lahir prematur dengan berat badan di bawah normal, ia membutuhkan perawatan intensif dan asupan gizi memadai. Namun, keterbatasan ekonomi memaksa keluarga hanya menyediakan makanan seadanya, jauh dari standar gizi yang mendukung tumbuh kembangnya.

Selain itu, kisah Selpia bukanlah kasus terisolasi. Banyak keluarga di Huntap Banyumekar mengeluh karena minimnya perhatian pemerintah pasca-relokasi. Meskipun pemerintah pernah menjanjikan bantuan seperti akses kesehatan dan pangan, kenyataannya, bantuan itu kini nyaris sirna.

Baca Juga :  Presiden RI Prabowo Tiba di Rusia, Disambut Kenegaraan dan Siap Bertemu Putin Bahas Kemitraan Strategis

Yn, seorang tetangga, mengungkapkan kekecewaan, “Seolah-olah kami ditinggalkan. Setelah tsunami, perhatian perlahan memudar.”

Kisah Selpia menyoroti kegagalan sistem dalam menjamin kehidupan layak bagi korban bencana. Akibatnya, publik mulai bersuara di media sosial, menyerukan perhatian nasional untuk anak-anak seperti Selpia. Yn seorang aktivis Labuan, menegaskan, “Negara harus hadir untuk mereka yang paling rentan. Selpia membutuhkan kita semua.”

masa depan Selpia dan anak-anak lain di Huntap terancam suram. Mereka bukan hanya korban bencana alam, tetapi juga korban ketidakpedulian sistem. Akankah suara Selpia didengar, atau kisahnya hanya menjadi catatan kelam lain dari bencana yang telah lama berlalu?

Penulis : Redaksi

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bupati Pandeglang Ajak Pemuda Bergerak Aktif Bangun Daerah di Hari Sumpah Pemuda ke-97
Tangkap Terduga Pelaku Curanmor, Unit Reskrim Polsek Cikupa Temukan Narkotika Sabu
Kodam II/Sriwijaya Gelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-97 : “Jayalah Selalu Pemuda Indonesia, Jayalah Bangsaku Indonesia
Prakiraan Cuaca Banten 28–31 Oktober 2025: Waspada Potensi Hujan Lebat
Presiden Prabowo Subianto Pentingnya Persatuan dan solidaritas ASEAN
Tragedi Berdarah di Pandeglang: Persaingan Sawit Berujung Pembunuhan Sadis, Satu Nyawa Melayang!
Dua Anak Tenggelam di Sungai Ciliman Ditemukan Setelah Pencarian Tiga Hari, 
PMII Kota Serang: Lokomotif Perubahan Sosial Berbasis Aswaja

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 13:49 WIB

Bupati Pandeglang Ajak Pemuda Bergerak Aktif Bangun Daerah di Hari Sumpah Pemuda ke-97

Selasa, 28 Oktober 2025 - 12:55 WIB

Tangkap Terduga Pelaku Curanmor, Unit Reskrim Polsek Cikupa Temukan Narkotika Sabu

Selasa, 28 Oktober 2025 - 12:44 WIB

Kodam II/Sriwijaya Gelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-97 : “Jayalah Selalu Pemuda Indonesia, Jayalah Bangsaku Indonesia

Senin, 27 Oktober 2025 - 23:59 WIB

Prakiraan Cuaca Banten 28–31 Oktober 2025: Waspada Potensi Hujan Lebat

Senin, 27 Oktober 2025 - 19:13 WIB

Presiden Prabowo Subianto Pentingnya Persatuan dan solidaritas ASEAN

Berita Terbaru