Jakarta, Nusantara Media - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Kementerian Dalam Negeri dan instansi terkait mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem menjelang akhir tahun 2025 hingga Mei 2026. Bencana hidrometeorologi terjadi akibat gangguan ekstrem pada sistem cuaca dan air. Contohnya meliputi: - Banjir dan banjir bandang - Tanah longsor - Angin kencang dan puting beliung - Gelombang pasang serta kekeringan BMKG memprediksi curah hujan bulanan di beberapa wilayah bisa tembus lebih dari 300 mm, terutama Desember 2025–Mei 2026. - BMKG sebagai lembaga resmi prakiraan cuaca - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pimpinan Mendagri Tito Karnavian - Rapat koordinasi lintas kementerian (1 Desember 2025) dihadiri Menteri Kesehatan, Wakil Menko Polkam, Kepala Basarnas, Wakil Kepala BIN, serta perwakilan BNPB dan Pertamina - Polda Banten juga aktif mengimbau warga setempat Puncak hujan lebat mulai Desember 2025 hingga Mei 2026, dengan intensitas tertinggi pada akhir tahun dan awal 2026. Hujan ekstrem sudah mulai terasa sejak November 2025, terbukti dari banjir bandang dan longsor di Cilacap, Banjarnegara, serta wilayah Aceh, Sumut, dan Sumbar dalam dua pekan terakhir. Hampir seluruh Indonesia terdampak, namun wilayah berikut masuk kategori siaga tinggi: - Sumatera : Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung - Jawa: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur - Kalimantan dan Sulawesi: pola hujan serupa - Bali–NTT serta Papua (Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan) - Khusus Banten (3 Desember 2025): Kabupaten Serang, Pandeglang utara, Lebak utara & timur, Kota Serang, Kabupaten Tangerang barat & timur, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan berpotensi hujan sedang–lebat disertai petir dan angin kencang. Gelombang 1,25–2,5 meter juga mengancam Selat Sunda bagian barat serta perairan selatan Banten. Dua bencana besar sudah terjadi dalam dua minggu terakhir (Jawa Tengah dan Sumatera bagian utara). Curah hujan ekstrem diprediksi semakin sering karena pengaruh La Niña dan perubahan iklim. Wilayah perkotaan juga rawan pohon tumbang dan bangunan rusak akibat angin kencang. 1. Pantau terus informasi cuaca resmi BMKG 2. Warga daerah rawan longsor segera mengungsi saat hujan deras lebih dari 2 jam 3. Hindari berteduh di bawah pohon atau tiang listrik saat petir 4. Pengendara motor menepi saat hujan deras dan jalan licin 5. Laporkan segera kejadian bencana ke posko terdekat, BNPB, Basarnas, atau polisi Mendagri Tito Karnavian menegaskan, “Kita harus antisipasi dua hal utama: bencana hidrometeorologi dan kelancaran libur Natal & Tahun Baru 2025–2026.” Polda Banten melalui Plt. Kabidhumas AKBP Meryadi juga menghimbau, “Prioritaskan keselamatan. Hindari perjalanan yang tidak mendesak saat cuaca buruk.”