Aparat Polsek Cikarang Utara berhasil mengamankan sebanyak 67 pelajar dari berbagai daerah. Para pelajar ini hendak berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi unjuk rasa. Selain itu, polisi menjaring mereka melalui patroli di beberapa titik wilayah Cikarang Utara pada Rabu (27/8/2025) malam sekitar pukul 23.30 WIB.
Kapolsek Cikarang Utara, Kompol Sutrisno, S.H., M.H., menjelaskan bahwa pengamanan dimulai ketika personel piket yang dipimpin IPDA Mualih, S.H. menemukan kerumunan massa remaja di kawasan Jalan Urip Sumohardjo (Pantura) dan Stasiun Cikarang. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa mayoritas pelajar berasal dari Kabupaten Indramayu, Cirebon, dan Cikampek. Mereka berencana menuju Jakarta untuk bergabung dalam aksi demonstrasi buruh di Gedung DPR/MPR RI.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kompol Sutrisno mengungkapkan, “Total ada 48 pelajar yang kami amankan. Mereka rencananya berangkat dengan cara menumpang truk secara estafet dari daerah masing-masing. Saat itu, mereka juga membawa sejumlah bendera kelompok pelajar.”
Berikut rincian pelajar yang polisi amankan:
– Cibitung + Cikarang (Kab. Bekasi): 26 orang
– Cirebon: 11 orang
– Cikampek: 7 orang
– Indramayu: 28 orang
Selain pelajar, polisi menemukan empat bendera kelompok pelajar. Di antaranya termasuk bendera STM KANEZA (SMK N 1 Jatibarang Indramayu), Base 11,947 (SMK Teladan Kertasemaya Indramayu), Dhoskie Cikampek, serta STM 57 BASKO Batas Kota.
Hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa para pelajar berangkat ke Jakarta karena terprovokasi informasi di media sosial. Mereka termotivasi oleh narasi aksi pelajar STM yang sering tampil secara masif dan viral. Oleh karena itu, polisi khawatir aksi buruh pada 28 Agustus 2025 di Jakarta dapat ditunggangi kelompok anarko maupun massa pelajar.
Kapolsek menjelaskan, “Dari keterangan awal, ada indikasi penggerakan melalui grup media sosial. Kami akan mendalami siapa aktor yang mengakomodir dan menggerakkan para pelajar ini.”
Kabupaten Bekasi berpotensi menjadi jalur perlintasan massa aksi liar. Massa bisa menggunakan truk, kereta, maupun bus umum. Bahkan, polisi menemukan pelajar asal Bekasi yang menyediakan tempat singgah bagi rombongan dari luar daerah.
Kapolres Metro Bekasi, KBP Mustofa, S.I.K., M.H., menegaskan bahwa pihaknya akan meningkatkan upaya deteksi dini, penyekatan, serta koordinasi dengan pihak sekolah. Hal ini bertujuan agar siswa tidak mudah terprovokasi.
Kapolres menambahkan, “Kami mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua dan pihak sekolah, untuk mengawasi anak-anaknya. Jangan sampai mereka terlibat dalam kegiatan yang berpotensi merugikan diri sendiri maupun orang lain.”
Akhirnya, Polres Metro Bekasi akan memperketat pengawasan di terminal, stasiun, serta jalur pantura.
Penulis : David