Anggaran Pendidikan Dasar Dinilai Tidak Prioritas, PDIP Kritik Alokasi Anggaran Pendidikan untuk Sekolah Kedinasan Tidak Tepat

- Writer

Rabu, 2 Juli 2025 - 06:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Maria Yohana Esti Wijayati (tengah), petinggi DPP PDIP sekaligus Wakil Ketua Komisi X DPR RI, menyampaikan pernyataan resmi kepada awak media dalam kegiatan yang berlangsung di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (30/6/2025). (Faiz Fadjarudin/suarasurabaya.net)

Maria Yohana Esti Wijayati (tengah), petinggi DPP PDIP sekaligus Wakil Ketua Komisi X DPR RI, menyampaikan pernyataan resmi kepada awak media dalam kegiatan yang berlangsung di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (30/6/2025). (Faiz Fadjarudin/suarasurabaya.net)

Jakarta, Nusantara Media –Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyampaikan kritik terhadap distribusi anggaran pendidikan dalam APBN, PDIP menyoroti pemerintah belum memprioritaskan anggaran pendidikan dasar.

PDIP secara tegas mengkritik besarnya alokasi anggaran untuk sekolah kedinasan dan program makan bergizi gratis (MBG).

Ketua DPP PDIP, Maria Yohana Esti Wijayati, mengungkapkan bahwa alokasi mandatory spending 20 persen dari APBN untuk sektor pendidikan belum menyasar sasaran yang tepat.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Esti menyampaikan bahwa menurut PDI Perjuangan, pengalokasian anggaran pendidikan oleh pemerintah pusat belum berjalan sebagaimana seharusnya. Pernyataan itu ia sampaikan dalam forum di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin, 30 Juni 2025.

Esti menilai kementerian dan lembaga negara masih mendominasi alokasi dana pendidikan untuk sekolah-sekolah kedinasan secara berlebihan.

Menurut Esti, biaya pendidikan untuk satu mahasiswa sekolah kedinasan sangat tinggi. Jumlahnya bahkan bisa melampaui dana bagi mahasiswa perguruan tinggi negeri.

Desakan Penyesuaian APBN demi Pendidikan Dasar dan Menengah Gratis

Anggaran Pendidikan Dasar
Maria Yohana Esti Wijayati, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi X DPR RI. (Foto: Arsip DPR RI)

Di sisi lain, Esti juga memberikan perhatian terhadap program makan bergizi gratis yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga :  Tarif Tol Tangerang-Merak Naik Ini Dia Rincian Terbarunya!

Program tersebut saat ini menyerap anggaran sebesar Rp71 triliun atau sekitar 10 persen dari total dana pendidikan nasional.

“Mestinya itu tidak perlu masuk atau tidak boleh dimasukkan di dalam anggaran pendidikan,” katanya.

Esti mendesak pemerintah untuk memprioritaskan anggaran pendidikan secara tegas bagi jenjang dasar dan menengah.

Terlebih lagi, Mahkamah Konstitusi (MK) baru saja menetapkan bahwa pendidikan dasar, baik di sekolah negeri maupun swasta, harus tersedia secara cuma-cuma oleh negara.

Ia menegaskan bahwa pemerintah hanya bisa menerapkan putusan tersebut jika segera menyesuaikan struktur pengeluaran anggaran pendidikan nasional.

Esti beranggapan bahwa anggaran untuk sekolah kedinasan dan makan gratis seharusnya tidak mengambil porsi besar dari total alokasi pendidikan.

Ia menekankan pentingnya membangun komitmen bersama untuk memprioritaskan pendidikan dasar sebagai bagian utama dalam kebijakan pendidikan nasional.

Distribusi Dana Pendidikan Dinilai Tidak Merata antar Kementerian

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, juga memberikan pernyataan mengenai keputusan MK tersebut. Menurutnya, keputusan itu sejalan dengan dasar konstitusi.

Baca Juga :  Steven Wongso Masuk Islam, Dituntun Felix Siauw

Namun, ia menilai tantangan utama bukan pada substansi putusan, melainkan pada proses penyusunan dan pembagian anggarannya.

“Putusan MK itu bukan sesuatu yang baru. Wajib belajar memang semestinya gratis. Tapi yang jadi masalah adalah bagaimana penganggarannya,” ujar Atip saat memberikan keterangan kepada media pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Atip menilai bahwa tantangan terbesar bukan terletak pada total nilai anggaran, tetapi pada penyebarannya yang terlalu melebar ke berbagai kementerian dan lembaga.

Ia menegaskan bahwa pemerintah belum mendistribusikan anggaran pendidikan secara merata meski telah menetapkan porsi 20 persen dari APBN.

Ia mencontohkan bahwa Kemendikdasmen hanya mengelola sekitar 4,6 persen dari total dana pendidikan tersebut.

Esti mencontohkan bahwa sejumlah kementerian mengklaim memiliki fungsi pendidikan, sehingga turut menggunakan dana tersebut untuk pelatihan dan sekolah kedinasan.

“Kita perlu refocusing. Perlu penataan ulang agar 20 persen anggaran itu betul-betul dipakai untuk penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah,” jelasnya.

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Hakim MK Tegaskan Pendidikan Dasar Gratis adalah Amanat Konstitusi, Bukan Beban Negara
Prabowo Tegas: Menteri Lamban Akan Ditinggal, Koruptor Akan Ditindak
Wisma Danantara Diresmikan Prabowo, Simbol Pertumbuhan dan Rumah Besar Investasi RI
Oxycodone Ditemukan Gaza dalam Bantuan Tepung Amerika: Ancaman Kesehatan Publik
Prabowo Tegaskan Komitmen Kabinet Merah Putih untuk Rakyat
Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Panimbang Berlangsung Penuh Antusiasme
Polsek Panimbang Rayakan Hari Bhayangkara ke-79 dengan Lomba Meriah Bersama Masyarakat
Buaya Santai Berjemur di Pantai Cilintang, Bukti Ekosistem Ujung Kulon Masih Asri

Berita Terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 06:40 WIB

Anggaran Pendidikan Dasar Dinilai Tidak Prioritas, PDIP Kritik Alokasi Anggaran Pendidikan untuk Sekolah Kedinasan Tidak Tepat

Selasa, 1 Juli 2025 - 07:20 WIB

Hakim MK Tegaskan Pendidikan Dasar Gratis adalah Amanat Konstitusi, Bukan Beban Negara

Selasa, 1 Juli 2025 - 06:30 WIB

Prabowo Tegas: Menteri Lamban Akan Ditinggal, Koruptor Akan Ditindak

Selasa, 1 Juli 2025 - 01:13 WIB

Wisma Danantara Diresmikan Prabowo, Simbol Pertumbuhan dan Rumah Besar Investasi RI

Selasa, 1 Juli 2025 - 00:22 WIB

Oxycodone Ditemukan Gaza dalam Bantuan Tepung Amerika: Ancaman Kesehatan Publik

Berita Terbaru