12 Geopark di Indonesia yang di akui UNESCO

- Writer

Senin, 5 Mei 2025 - 19:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kawah Ijen Geopark Indonesia (Foto:Nusantara Media)

Kawah Ijen Geopark Indonesia (Foto:Nusantara Media)

Nusantara Media – Indonesia kembali mencatat prestasi membanggakan di kancah internasional dengan bertambahnya jumlah geopark yang diakui oleh UNESCO menjadi 12 lokasi. Penetapan ini diumumkan dalam Sidang ke-221 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris pada April 2025, menandai pengakuan dua geopark baru, yaitu Geopark Kebumen di Jawa Tengah dan Geopark Meratus di Kalimantan Selatan, sebagai bagian dari jaringan UNESCO Geoparks (UGGp).

Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki nilai geologi luar biasa, keanekaragaman hayati, serta kekayaan budaya yang unik. Pengakuan UNESCO ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi internasional, tetapi juga menegaskan komitmen Indonesia dalam pengelolaan kawasan secara berkelanjutan, konservasi alam, pemberdayaan masyarakat lokal, serta promosi warisan geologis melalui pendidikan dan pariwisata.

Daftar 12 Geopark Indonesia yang Diakui UNESCO

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

  1. Geopark Batur, Bali
  2. Geopark Belitong, Bangka Belitung
  3. Geopark Ciletuh, Jawa Barat
  4. Geopark Gunung Sewu, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur
  5. Geopark Ijen, Jawa Timur
  6. Geopark Maros Pangkep, Sulawesi Selatan
  7. Geopark Merangin, Jambi
  8. Geopark Raja Ampat, Papua Barat
  9. Geopark Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat
  10. Geopark Kaldera Toba, Sumatera Utara
  11. Geopark Kebumen, Jawa Tengah
  12. Geopark Meratus, Kalimantan Selatan
Baca Juga :  Dugaan Korupsi Tol MBZ Sebabkan Pembatasan Jenis Kendaraan yang Boleh Melintas

Keistimewaan Geopark Kebumen dan Meratus

Geopark Kebumen dikenal dengan kekayaan geologi yang meliputi 41 situs geologi, termasuk formasi batuan tertua di Pulau Jawa yang berusia lebih dari 120 juta tahun, serta situs biologi dan budaya yang mencerminkan hubungan harmonis antara manusia dan alam. Sementara itu, Geopark Meratus memiliki sejarah geologi yang unik, terbentuk dari tabrakan dua lempeng benua yang mengangkat kerak samudra dari kedalaman 6.000 meter menjadi lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut, dengan formasi batuan ofiolit berusia 150-200 juta tahun.

Baca Juga :  Geopark Kebumen Resmi Masuk UNESCO Global Geoparks, Hasil Perjuangan Selama 7 Tahun

Manfaat dan Tanggung Jawab UNESCO Global Geopark

Status UNESCO Global Geopark membawa tanggung jawab besar dalam konservasi alam dan budaya, serta pengembangan pariwisata berkelanjutan yang memberdayakan masyarakat lokal. Kawasan geopark juga berfungsi sebagai laboratorium alam terbuka untuk pendidikan dan penelitian, sekaligus menjadi sarana promosi internasional yang memperkenalkan kekayaan alam dan budaya Indonesia ke dunia.

Pengakuan ini juga membuka peluang bagi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata berbasis alam dan budaya yang semakin berkembang.

Komitmen Berkelanjutan

UNESCO melakukan evaluasi berkala setiap empat tahun untuk memastikan pengelolaan geopark tetap memenuhi standar internasional. Oleh karena itu, keberhasilan mempertahankan status ini sangat bergantung pada komitmen bersama dalam menjaga dan melestarikan warisan alam dan budaya untuk generasi mendatang.

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tewas Tertabrak Truk Kontainer, Keselamatan di Kawasan Industri Cikarang Kembali Dipertanyakan
5 Tren Teknologi yang Akan Mengubah Hidup Kita di Tahun 2025
Kebakaran Israel, 5 Negara Menolak untuk Memberikan Bantuan
Seba Baduy 2025: Dari Hutan ke Kota, Membawa Amanah Leluhur
BMKG: Gempa 4,8 SR Guncang Padang Panjang dan sekitarnya
Kader PKS Pandeglang Desak Transparansi dan Sanksi untuk RR atas Dugaan Asusila
Bank Dunia: 60,3% Penduduk Indonesia Tergolong Miskin
Jam Mengajar Guru Dipangkas Jadi 16 Jam per Minggu, Sisanya untuk Bimbingan dan Kegiatan Lain
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 6 Mei 2025 - 15:33 WIB

Tewas Tertabrak Truk Kontainer, Keselamatan di Kawasan Industri Cikarang Kembali Dipertanyakan

Senin, 5 Mei 2025 - 23:35 WIB

5 Tren Teknologi yang Akan Mengubah Hidup Kita di Tahun 2025

Senin, 5 Mei 2025 - 19:48 WIB

12 Geopark di Indonesia yang di akui UNESCO

Minggu, 4 Mei 2025 - 18:38 WIB

Kebakaran Israel, 5 Negara Menolak untuk Memberikan Bantuan

Sabtu, 3 Mei 2025 - 14:46 WIB

Seba Baduy 2025: Dari Hutan ke Kota, Membawa Amanah Leluhur

Berita Terbaru

Kepulauan Riau

Konflik Tambang Bauksit Ilegal di Lingga Picu Protes Masyarakat

Selasa, 6 Mei 2025 - 12:35 WIB

Jakarta

TNI Tegaskan Tidak Takut dengan Ormas

Selasa, 6 Mei 2025 - 12:24 WIB

Aceh

Hari Buruh Internasional di Aceh Singkil

Selasa, 6 Mei 2025 - 11:50 WIB