Ratusan Nelayan Desa Teluk Tuntut Keadilan atas Kecelakaan Laut di Pasauran

- Writer

Kamis, 25 September 2025 - 16:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_131072

Oplus_131072

Pandeglang, Nusantara Media

Ratusan nelayan dari Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kesyahbandaran dan PLTU 2 Labuan pada, Kamis , 25 September 2025.

Tragedi terjadi pada Jumat dini hari, 12 September 2025, sekitar pukul 01.00 WIB, di perairan Pasauran, Kabupaten Serang. Kapal nelayan KM Nanjung Sari GT 5 bertabrakan dengan tongkang batubara tak dikenal. Akibatnya, kapal nelayan hancur, terbalik, dan tenggelam. Empat awak kapal—Tarim (27), Hamdan (27), Masudi (35), dan nahkoda Sujai (24) berhasil selamat setelah berpegangan pada blong ikan hingga tim penyelamat menemukan mereka pukul 06.00 WIB. Namun, Casmito hilang dan kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Aksi demonstrasi berlanjut ke PLTU 2 Labuan dengan enam kapal gardan dan 200 peserta. meneriakkan tuntutan keadilan untuk kecelakaan tongkang nelayan Labuan. Dede Widarso ketua HNSI DPC Pandeglang, menegaskan, “Kami mendesak otoritas pelabuhan Cilegon-Merak dan kepolisian segera mengungkap identitas tongkang penabrak.”

Nelayan menduga tongkang tersebut terkait pengiriman batubara ke PLTU Labuan. “Satu perahu hancur, satu nyawa hilang. Kami menuntut PLTU bertanggung jawab secara kemanusiaan untuk keluarga Casmito,” tegas Dede. dan “PLTU Jangan Diam!”.

Perairan Selat Sunda, sumber nafkah utama nelayan Desa Teluk, sering terganggu aktivitas tongkang batubara. Tumpahan batubara mencemari laut dan mengurangi hasil tangkapan ikan. Pada Maret 2025, sebuah tongkang terdampar di Pantai Teluk  Selain itu, pada Desember 2024, insiden kandas di Pulau Popole memicu tuntutan kompensasi yang belum terselesaikan. Seorang demonstran mengeluh, “Nelayan Desa Teluk menyumbang PAD Pandeglang, tetapi kami selalu menjadi korban.”

Baca Juga :  Gubernur Banten Andra Soni Dorong Stabilitas Harga Rp6.500

Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani mengunjungi keluarga Casmito pada 22 September 2025.

“Semoga ada hikmah, dan pelaku segera bertanggung jawab,” ujarnya. Ia menegaskan, “Jangan biarkan nelayan seperti Casmito mati sia-sia.”

Tanpa solusi konkret, ancaman sweeping tongkang berpotensi memicu ketegangan di Selat Sunda.

Penulis : Redaksi

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Danrem 064/MY Brigjen TNI Edi Saputra Kunjungi Kodim 0601/Pandeglang
Bupati Pandeglang Lepas Kontingen Porsenijar PGRI ke Provinsi Banten
Polsek Cikupa Tangkap Dua Residivis Kasus Curanmor, Satu di Antaranya Gunakan Nopol Palsu
Peresmian SPPG BNN Karya Padarincang Bersinar: Investasi Gizi untuk Indonesia Emas 2045
Polisi Tangkap Komplotan Pencuri Uang dengan Modus Ganjal ATM di Banten
Turnamen Kuwu Bojen Cup 2025: Forki Kalahkan Sedbrik dalam Laga Sengit
Final KUWU Bojen Cup Season 4 2025: Forki vs Sedbrik di Laga Sengit
Reforma Agraria Hidupkan Potensi Desa Bandung, dari Semak Belukar Jadi Sumber Ekonomi Masyarakat

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 16:12 WIB

Ratusan Nelayan Desa Teluk Tuntut Keadilan atas Kecelakaan Laut di Pasauran

Rabu, 24 September 2025 - 22:07 WIB

Danrem 064/MY Brigjen TNI Edi Saputra Kunjungi Kodim 0601/Pandeglang

Rabu, 24 September 2025 - 21:49 WIB

Bupati Pandeglang Lepas Kontingen Porsenijar PGRI ke Provinsi Banten

Rabu, 24 September 2025 - 21:34 WIB

Polsek Cikupa Tangkap Dua Residivis Kasus Curanmor, Satu di Antaranya Gunakan Nopol Palsu

Rabu, 24 September 2025 - 21:05 WIB

Peresmian SPPG BNN Karya Padarincang Bersinar: Investasi Gizi untuk Indonesia Emas 2045

Berita Terbaru