Lebak, Nusantara Media– Puluhan mahasiswa dari Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Lawan Korupsi (PP GERMALA-K) menggelar demonstrasi di depan Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Banten. Aksi ini mengecam maraknya tambang batu bara ilegal di Kecamatan Cihara dan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.
Aktivitas tambang ilegal di kawasan Perum Perhutani merusak lahan, ekosistem, memicu polusi udara, dan menyebabkan korban jiwa. Ketua PP GERMALA-K, Heri Tuara, menyoroti lemahnya pengawasan KPH Banten. “KPH Banten tidak tegas menindak tambang ilegal. Kawasan konservasi justru rusak akibat pembiaran,” ujar Heri.
Dalam aksi ini, GERMALA-K menyampaikan empat tuntutan:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
- Copot Kepala Administratur Perum Perhutani KPH Banten.
- Copot Asper Bayah.
- Copot KRPH Bayah.
- Copot Polter Bayah.
Heri menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal isu ini. “Kami akan melanjutkan aksi di Kantor Graha Perhutani, Jakarta Selatan, hingga tambang ilegal berhenti dan pelaku diproses hukum,” katanya.
“Kami tidak akan diam melihat sumber daya alam dirusak dan masyarakat jadi korban, baik lingkungan maupun keselamatan jiwa,” tegas Heri.
Penulis : Edin