Puluhan mahasiswa dari berbagai elemen di Kota Serang, yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Mahasiswa dan Rakyat, menggelar aksi protes pada Senin, 25 Agustus 2025. Aksi dimulai dari Lampu Merah Ciceri Longmach menuju Kantor Wali Kota Serang. Mereka mengibarkan bendera merah putih raksasa sambil menyuarakan penolakan terhadap Mega Proyek Sawah Luhur yang dianggap ilegal, cacat izin, dan penuh maladministrasi.
Aliansi menyoroti bahwa proyek ini hanya memiliki izin PKKPR dan izin lokasi, tetapi kekurangan dokumen wajib seperti AMDAL, izin lingkungan, dan PBG/IMB. Meski demikian, proyek tetap berjalan tanpa hambatan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Koordinator Aliansi, Wildan, menegaskan bahwa alih fungsi lahan di Sawah Luhur melanggar hukum dan berpotensi menimbulkan dampak serius, seperti:
- Hilangnya lahan pertanian produktif di Kota Serang.
- Ancaman bencana ekologis, termasuk banjir dan pencemaran lingkungan.
- Konflik sosial akibat terganggunya ruang hidup masyarakat sekitar.
- Penurunan kepercayaan publik terhadap pemerintah karena lemahnya penegakan hukum.
Dalam aksi ini, mahasiswa menyampaikan beberapa tuntutan utama:
- Hentikan Mega Proyek Sawah Luhur hingga semua izin sesuai peraturan terpenuhi.
- Wali Kota Serang bertanggung jawab atas kelalaian dalam menangani pelanggaran ini.
- Usut tuntas dugaan maladministrasi dan penyalahgunaan wewenang dalam proses perizinan.
- Libatkan masyarakat dan akademisi dalam setiap tahap perencanaan pembangunan di Kota Serang.
- Tegakkan hukum secara adil terhadap investor dan pejabat yang terlibat.
Wildan menegaskan komitmen mahasiswa untuk melawan ketidakadilan. “Kami menolak Mega Proyek Sawah Luhur yang cacat izin dan merugikan rakyat. Wali Kota Serang harus bertindak, bukan hanya diam,” tegasnya.
Ia menambahkan, “Ini bukan hanya soal proyek, tetapi tentang masa depan Kota Serang. Jika pemerintah terus membiarkan pelanggaran ini, rakyat akan menanggung kerusakan lingkungan, kehilangan lahan, dan konflik sosial.”
Mahasiswa menegaskan bahwa Kota Serang membutuhkan pembangunan yang berpihak pada rakyat, bukan proyek bermasalah yang hanya menguntungkan segelintir pihak. Dengan semangat ini, mereka berkomitmen untuk terus mengawal isu ini hingga tuntutan mereka terpenuhi.
Penulis : Sandi